Trending Topic
UOB Ajak Wanita Menerapkan Mindful Living dalam Kehidupan

23 Oct 2023


High Tea & Talk Femina bersama UOB berlangsung hangat dan antusias di Plataran Menteng, bersama pembicara para wanita hebat yang inspiratif. Foto: Muhammad Zaki

 
Masih dalam suasana bulan Oktober yang di dalamnya juga diperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Femina bersama Bank UOB menyelenggarakan acara Tea & Talk bertema "Mindful Me" di Plataran Menteng, pada Kamis (19/10/2023), mengangkat isu kesehatan jiwa wanita. Tidak dipungkiri, peran wanita yang dituntut multitasking, sat set mengerjakan tugas publik dan domestik, kerap membuat kita jadi mudah overthinking dan ujung-ujungnya dapat mempengaruhi kesehatan mental. Padahal dengan tanggung jawab tersebut, kita perlu ajeg berdiri dengan mengenali kondisi kesehatan mental kita sendiri. Salah satu caranya adalah dengan menjadi lebih mindful dalam menjalankan hidup. 

Apa sih mindful itu? "Mindful itu adalah bagaimana kita menjalani apa pun yang kita lakukan, termasuk aktivitas sehari-hari dengan betul-betul kita live, enjoy and can sense everything yang ada di kita dan di sekitar kita. Being present," ujar Ratih Ibrahim, Psikolog Klinis Senior yang juga Founder & CEO Personal Growth, salahs atu pembicara. 

Wanita yang sudah berpraktik menjadi psikolog klinis sejak tahun 1992 tersebut, meluruskan kesalahan pemahaman tentang mindfulness. Selama ini orang kerap mengaitkan mindfulnes dengan meditasi. Menurut Ratih, mindfulness bukanlah hal baru dalam hidup manusia, dan tidak selalu merupakan kegiatan meditasi.

"Meditasi adalah salah satu cara untuk mengerti mindful. Saat latihan napas, kita bisa merasakan napas kita dan merasakan bagaimana udara masuk ke paru-paru. Dan saat Anda melihat rambut orang lain yang berwarna unik, sebenarnya itu sudah mindful. Termasuk di saat kita berdoa dengan sungguh-sungguh dan merasakan kesungguhan meminta kepada Yang Maha Kuasa," jelas Ratih.

Berdasarkan survei yang dilakukan Personal Growth, pada saat pandemi Covid -19 kemarin, banyak orang merasa gelisah dan tertekan hingga memengaruhi kualitas hidup, kesehatan, serta relasi dengan orang terdekat juga orang lain. Dengan meningkatkan mindfulness, seseorang bisa menjadi lebih rileks dan menyadari dirinya ketika menghadapi permasalahan dan menurunkan kegelisahan. 
 

Maudy menjelaskan pada semua hadirin bagaimana dirinya menjalani dua kehidupan di Bali dan Jakarta dengan tetap menjadi dirinya. Foto: Muhammad Zaki


Maudy Koesnaedi, yang juga hadir sebagai pembicara, mengaku dari semua hal yang ia jalani, mulai dari menjadi model, aktris, berbisnis, hingga menjadi produser teater, tidak semuanya berjalan mulus. Kegagalan demi kegagalan tetap dihadapinya satu demi satu. 

Ia pun bercerita flashback ke masa-masa sulitnya baru-baru ini ketika tengah mempersiapkan pertunjukkan "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan” bersama teater Abnon. Dimana ia sempat kehilangan mitra sponsor untuk kostum padahal pertunjukan sudah mendekati 'hari H’.

"Kegagalan itu memang kadang berat banget. Tapi seiring perkembangan usia dan situasi, kita bisa menanggapi dan merespon sesuai kesiapan mental kita. Dan saat menghadapi masalah yang sebenarnya maksimum banget, sekarang kita bisa chill saja," tutur Maudy tertawa. 

Menurut Maudy, hal yang membuatnya bisa melalui ini karena selama proses hidupnya sudah bertemu dengan banyak orang, termasuk Ratih Ibrahim, sharing dengan rekan-rekannya, hingga bertemu dengan guru meditasi sehingga dirinya banyak belajar menata keinginan dan berencana ke depan.
 

Neneng Dewi Mulyasari, Executive Director UOB, menjelaskan kiat dirinya selalu menjaga mindfulness dengan merawat sikap positif. Foto: Muhammad Zaki
 

Hal serupa juga dirasakan oleh Neneng Dewi Mulyasari, Executive Director UOB yang sudah 20 tahun lebih berkecimpung di dunia perbankan. Wanita yang kini menduduki jabatan tinggi di Bank UOB ini mengaku terus menjaga dan menumbuhkan sikap positif dalam diri untuk mencapai posisi saat ini.

"Energi untuk menghadapi masalah itu, salah satunya adalah dengan menumbuhkan sikap positif," kata wanita yang tampil anggun dalam balutan busana berwarna biru ini.

Neneng pun berbagi 3 kiat pribadinya dalam menumbuhkan sikap positif. Pertama, dengan fokus tetap bersikap positif untuk hal-hal kecil yang terjadi sehari-hari. "Misalnya saat kita menghadapi macetnya Jakarta, coba pikirkan untuk menjalaninya dengan tenang dan tetap mendapat manfaat. Kita bisa membaca berita di tengah kemacetan, mengatur hal-hal yang akan dilakukan, dan seterusnya. Kalau dari hal kecil kita sudah stres, bagaimana bisa mendapat sesuatu yang lebih besar?” ujar Neneng.

Kedua, bangun suasana yang menyenangkan di mana pun. "Misalnya lagi, kalau kita terbiasa lama berada di kantor, kita harus bikin suasana yang menyenangkan di kantor yang bisa membuat senang dan positif," tukasnya.

Dan ketiga adalah miliki orang-orang positif di sekitar kita. "Karena teman, keluarga, juga pasangan yang positif, akan melihat dari angle yang positif dan kita pun jadi ikut positif," ujar Neneng.
 

Psikolog Klinis Senior, Ratih Ibrahim mengajak semua yang hadir untuk kembali mindful dalam menghadapi masalah. Foto : Muhammad Zaki

Menurut Ratih, menerapkan cara hidup mindfulness sebenarnya bisa dilatih. ”Pertama, benar-benar put your self at the present. Lalu sadari lingkar masalah yang dapat kita kendalikan dan tidak. Sadari yang bisa dikendalikan adalah diri kita, dengan cara mengapresiasi yang kita punya, maka kita akan bisa mengatur hidup lebih baik," terang Ratih. 

Maudy mengaku, setelah setahun memutuskan untuk tinggal di Bali bersama keluarganya, ia tidak menyesali sama sekali keputusan tersebut. Ia malah merasa memiliki dua kehidupan yang saling melengkapi. "Kalau di Jakarta, sibuk berkegiatan juga mengaktualisasikan diri. Saat kembali ke Bali, saya balik menjadi ibu rumah tangga dengan anak teenager yang lagi dalam masa-masa sotoyotik sindrom," ujar Maudy. 

Di lain sisi Maudy juga merasakan di Bali mereka punya banyak waktu untuk bersama dan berkomunikasi dengan baik. "Kebetulan karena tidak ada supir dan ART, jadi kemana-mana kita selalu bertiga. Dan saya merasa kehidupan kami jadi kekeluargaan banget," ungkapnya.
 

Para tamu undangan menyimak penjelasan Ratih Ibrahim tentang menjadi mindful dengan berkesadaran dan hadir tanpa memikirkan hal-hal yang lain. Foto: Muhammad Zaki

Baik Maudy maupun Neneng sama-sama setuju kalau wanita kadang melupakan dirinya sendiri ketika sibuk membagi perannya. Karena menyadari hal ini, Maudy merasa penting bagi dia untuk memberikan ruang bagi diri sendiri, dan mengomunikasikan hal tersebut kepada suami dan anaknya.

“Saya memberi pengertian kepada mereka. Saya bilang ‘I love you guys, but you have to understand that sometimes I need time for my self’ dan mereka bisa menerima hal tersebut,” ungkap Maudy yang mengaku tidak punya cara khusus untuk pampering herself

Menurut Neneng, hal ini pula yang menyebabkan bank UOB, satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki kartu kredit khusus wanita yaitu Lady’s Card dengan keuntungan diskon hingga 50% di salon maupun klinik kecantikan, cicilan 0% untuk 3 dan 6 bulan untuk produk fashion, hingga penukaran point rewards dengan e-voucher hingga 22.000 outlet merchant di Indonesia. UOB juga mengadakan event khusus nasabah Lady’s Card yang ingin mengikuti gaya hidup wanita modern masa kini.

Hadir pada acara ini ada 56 wanita dari berbagai latar belakang, profesional, business owner, Wajah Femina dan Gadis Sampul yang diajak untuk melepas penat sejenak dengan minum teh sambil menikmati makanan ringan pada sore hari, sembari berjejaring dan memperkaya diri dengan ilmu-ilmu baru. (f)


Baca Juga: 
Penting! Lakukan Tehnik Ini Saat Panik Menyerang
Sering Gagal Fokus? Ini 5 Langkah Atasi Masalah Konsentrasi
5 Podcast Pilihan Tentang Kesehatan Mental










 

Laili Damayanti


Topic

#MindfulMe , #Mindful , #mindfulness, #kesehatanmental, #highteatalk, #pamperingyourself, #multitasking

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?