Foto: Dok. Miwa Pattern
Smurf merupakan karakter komik ciptaan seniman dan penulis komik asal Belgia, Peyo. Karakter manusia mungil biru berwarna biru yang dipimpin oleh Papa Smurf ini 'ditemukan' Peyo saat komiknya yang berjudul Johan et Pirlouit La Flûte à six trous (Seruling Enam Lubang) diterbitkan secara berseri di majalah Spirou. Dalam cerita tersebut, Johan sang jagoan bertemu dengan sekelompok suku fiktif berkulit biru berukuran kecil dengan pakaian putih yang disebut "Schtroumpf", diikuti oleh banyak rekannya yang mirip dengannya, dengan seorang pemimpin tua yang mengenakan pakaian merah dan berjanggut putih.
Penampilan penuh pertama para Smurf ini diterbitkan di Spirou pada tanggal 23 Oktober 1958. Karakter Smurf terbukti sukses besar, dan cerita Smurf independen pertama muncul di Spirou pada tahun 1959.
Mira Hoeng, desainer dan pendiri Miwa Pattern, punya pengalaman masa kecil seru karena mengikuti petualangan Smurf yang pada dekade 80-an hingga 90-an menjadi salah satu komik anak-anak favorit. Keseruan hidup para Smurf menjadi salah satu sumber semangatnya ketika berkarya sebagai ilustrator di perusahaan animasi global.
“Maka, ketika diajak menjadi kolaborator dalam perayaan hari jadi Smurf yang ke-65 di Indonesia, saya langsung bersedia karena memang Smurf menjadi bagian dari kenangan masa kecil,” ujar Mira.
Dalam kolaborasi ini, Mira mendesain tiga motif berdasarkan tiga karakter yang menonjol dalam cerita Smurf, yakni Papa Smurf, Smurfette dan Smurf yang merupakan karakter generik dalam komik.
“Dalam bayangan saya, Papa Smurf itu sosok yang karismatik, pemimpin yang lembut hati dan penyayang, juga merupakan penemu (innovator) dalam komunitas yang dipimpinnya. Kalau Smurfette, yang merupakan satu-satunya perempuan, saya bayangkan sebagai sosok yang memiliki kecantikan luar dalam, periang, selalu bersemangat positif dan karenanya menjadi kesayangan semua keluarga Smurf," ungkap Mira.
“Kalau sosok Smurf, mereka meninggalkan kesan dalam ingatan saya karena keunikan dan kekompakannya, selalu riang gembira, seru, selalu suka petualangan dan tidak pernah kehabisan ide,” jelas Mira.
Chief Operation Officer Total Lisensi Global yang menjadi representatif Smurf Belgia di Indonesia, Wintono Mihardja, mengatakan, kolaborasi dengan Mira Hoeng dan Miwa Pattern ini kali pertama dilakukan oleh pihak Smurf Indonesia.
“Selama ini, kolaborasi yang kami lakukan di Indonesia baru sebatas kolaborasi pembuatan produk yang tetap memakai karya dari Smurf. Kolaborasi untuk membuat karya baru yang menampilkan ciri khas masing-masing pihak seperti yang kami lakukan dengan Miwa Pattern ini baru pertama kalinya dilakukan di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Desain-desain Smurf yang dibuat Mira Hoeng ini, juga mendapat persetujuan langsung dari anak perempuan Peyo,” ujar Wintono.
Miwa Pattern yang berbasis di Jakarta hadir sejak tahun 2016. Nama "Miwa" diambil dari nama kecil Mira Hoeng. Seluruh gambar dalam koleksi Miwa Pattern digambar langsung oleh Mira dengan mengambil inspirasi dari interpretasinya tentang kebaikan dunia dan disebarkan lewat motif dan hasil produk yang berkualitas; sesuai tagline Happiness in Pattern.
Tidak sekadar berbisnis, Miwa Pattern juga memiliki kepedulian dalam hal sosial, diwujudkan dengan mendonasikan sebagian hasil penjualan koleksinya ke berbagai pihak di bidang pendidikan dan kesehatan. (f)
Baca juga:
Motif Blue Lotus Sri Lanka Jadi Koleksi Khusus untuk Donasi
Indahnya Koral Dalam Warna-Warni Imajinasi Mira Hoeng
V-Soy Terpilih Sebagai AloChoice, Tak Lupa Apresiasi Retail Costumer
Topic
#feminaindonesia, #wanwirfemina, #produklokal
