Career
Bangun Relasi Dengan 5 Orang Ini Demi Raih Kesuksesan

26 Jul 2021

Foto: Freepik

Untuk bisa berhasil di dunia kerja, Anda tak bisa berjalan sendiri. Anda harus berusaha membangun sejumlah relationship penting dengan orang dengan peran-peran tertentu, yang akan memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan karier Anda. Orang-orang tersebut bisa membuka jalur menuju promosi, membuat karya Anda terlihat, dan memperluas zona nyaman Anda. 
 
Mengutip laman Harvard Business Review, inilah 5 orang yang perlu Anda miliki untuk meraih sukses:. 
 
1. Mentor
Sebagian besar orang paling sukses di dunia pasti punya mentor. Sebut saja COO Facebook Sheryl Sandberg yang dimentori Menteri Keuangan Larry Summers, Oprah Winfrey yang dimentori pujangga Maya Angelou, dan Quincy Jones yang dimentori Ray Charles. Ketika ada orang lebih berpengalaman yang mengajari Anda, berarti ia akan mentransfer ilmunya kepada Anda. 
 
Mentor adalah orang di dalam atau di luar perusahaan yang bisa Anda ajak bicara, saat Anda mencari arahan dalam kehidupan karier. Misalnya, cara menyampaikan opini dalam diskusi yang sulit, cara menerima feedback, dan mendapatkan motivasi ketika kehidupan karier sedang berat-beratnya. Mereka memang orang yang bisa diandalkan, bijak, dan jujur. Mentor yang hebat sering kali adalah seorang pemimpin yang hebat pula. 
 
2. Sponsor
Jika mentor berperan untuk memberi saran dan perspektif, sponsor bertugas untuk mengadvokasi karier Anda. Sering kali seorang sponsor bisa membuka kesempatan bagi Anda untuk menapaki jenjang karier. Managing Director Morgan Stanley, Carla Haris, di salah satu video TED Talk-nya menegaskan, kita tidak bisa menapaki tangga karier di organisasi apa pun tanpa kehadiran seorang sponsor. 
 
Untuk mendapatkan sponsor, Anda perlu mulai menunjukkan kepada orang-orang penting di dalam perusahaan bahwa Anda layak diberi peluang untuk maju. Artinya, Anda perlu memastikan bahwa hasil kerja Anda terlihat. Kalau performa Anda cemerlang, tak perlu susah-susah mencari, sang sponsor yang akan mendatangi Anda.  
 
3. Rekan kerja
Salah satu contoh yang bisa dipelajari adalah partnership di antara para wanita dalam pemerintahan Barack Obama. Mereka menggunakan strategi amplifikasi untuk saling dukung dan memastikan suara rekan kerja mereka terdengar. Ketika seorang wanita menyampaikan poin penting di dalam rapat, wanita-wanita lain akan mengulang poin tersebut dengan tetap menyebutkan dari siapa ide tersebut berasal. 
 
Partnership berarti relasi yang saling menguntungkan. Rekan kerja adalah ‘sekutu’ yang berperan memperluas perspektif Anda, berkolaborasi untuk mengatasi masalah, dan membantu Anda mengembangkan jejaring. Seorang rekan kerja belum tentu teman dekat Anda di kantor. Karena, seorang teman belum tentu partner kerja yang asyik. Carilah seseorang yang kemampuannya bisa melengkapi skill Anda. Misalnya, jika Anda tak suka public speaking, temukan partner yang senang mempresentasikan sesuatu di depan banyak orang. 
 
4. Kompetitor
Persaingan di dunia bisnis tak bisa dihindari. Steve Jobs bersaing dengan Bill Gates, Jeff Bezos bersaing dengan Elon Musk. Berita baiknya, kompetisi justru menetaskan inovasi. Kompetisi bisa sehat, kalau Anda fokus pada hasil win-win. Jika dimanfaatkan dengan benar, kompetisi bisa mendorong motivasi untuk meningkatkan keterampilan dan menghasilkan ide cemerlang. 
 
Kompetitor bisa jadi juga partner kerja Anda. Bayangkan jika Anda dan kompetitor dalam satu tim muncul dengan dua gagasan brilian untuk mengerjakan suatu projek. Bukannya saling mengalahkan, Anda berdua bisa berkolaborasi, menyatukan ide sehingga menghasilkan gagasan yang jauh lebih efektif. 
 
5. Mentee
Pemenang Nobel di bidang Fisika, Richard Feynman, mengatakan, jika Anda ingin menguasai suatu hal, ajarkan hal tersebut kepada orang lain. Sadar atau tidak, sebenarnya mungkin kita kerap jadi guru bagi orang lain, bahkan untuk sesuatu yang sangat sederhana. Misalnya, mengajari teman baru cara input data atau cara menggunakan teknologi milik perusahaan.
 
Di dunia kerja, mempunyai mentee membuka kesempatan bagi Anda untuk menjadi guru. Anda akan belajar lebih banyak ketika Anda lebih sering mengajar. Menjadi mentor juga membantu meningkatkan soft skill yang wajib dimiliki seorang pemimpin, yaitu kemampuan komunikasi yang baik, kreativitas, dan empati. Perusahaan selalu mencari pemimpin yang bisa memberi arahan yang jelas, menyelesaikan masalah dengan inovasi, dan memiliki kecerdasan emosi. (f)


Baca Juga: 
5 Kunci Sukses Kolaborasi Jarak Jauh
5 Alasan di Balik Pentingnya Virtual Team Building
Dipanggil Kembali Oleh Perusahaan Lama? Ini 5 Pe-er Yang Perlu Anda Kerjakan


Topic

#mentor, #kesuksesankarier, #mentee

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?