Career
Green Job, Trend Pekerjaan Masa Depan Peluang Karier Generasi Z

15 Nov 2021

green job
Foto: Shutterstock


Perubahan iklim, pemanasan global yang menjadi isu global selama beberapa dekade kini semakin nyata terjadi dan membawa perubahan yang sangat cepat dan ekstrim. Suhu bumi rata-rata meningkat 1,1 derajat celcius saat ini. Energi terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan adalah salah satu yang sedang didorong oleh negara-negara di dunia. 

Karena jika tidak dilakukan aksi penurunan emisi yang radikal, Bumi diprediksi akan mengalami kenaikan suhu >1,5 derajat celcius dalam waktu sekitar 15 tahun. Bahkan diperkirakan bisa melampaui patokan 2 derajat celcius antara tahun 2050 - 2100. 

Dalam menghadapi perubahan iklin, negara-negara di dunia telah membuat kesepakatan global melalui Perjanjian Paris 2015, yang didukung oleh 195 negara termasuk Indonesia. Perjanjian Paris mengharuskans emua pihak membuat kebijakan dan aksi iklim untuk mencegah suhu Bumi tidak melewati ambang batas 2 derajat celcius dan berupaya maksimal untuk tidak melewati ambang batas 1,5 derajat celcius dibandingkan masa pra-industri. Untuk mencapai hal tersebut, semua negara berkomitmen menerapkan emisi nol pada 2050 dengan pengurangan signifikan dalam 10 tahun kedepan (2030). 

Proyeksi terkait perubahan iklim ini tidak hanya memberikan dampak pada lingkungan dan alam itu sendiri, tapi juga pada jenis-jenis pekerjaan yang akan bermunculan terkait industri dan energi bersih. 

Berbicara tentang hal ini, CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai, tahun lalu mengumumkan bahwa proyek terkait iklim akan menciptakan lebih dari 20.000 pekerjaan terkait industri dan energi bersih pada 2025. 

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, juga telah meluncurkan rencana baru untuk secara drastis mengurangi emisi gas rumah kaca Amerika Serikat dan menciptakan ‘jutaan pekerjaan bergaji tinggi’ untuk memerangi perubahan iklim. Pekerjaan jenis ini biasa dikenal dengan istilah green job.

Banyak negara dan institusi internasional merilis definisi tentang green job. Meski kata-katanya mungkin berbeda, intinya tetap sama. International Labour Organization (ILO) pada 2007 mendefinisikan green job sebagai pekerjaan yang layak, dan berkontribusi terhadap kelestarian. Pekerjaannya sendiri bisa dari sektor tradisional, termasuk manufaktur dan konstruksi, dan bisa juga dari sektor baru, seperti energi terbarukan dan efisiensi energi.

Dan, karena green job merupakan hasil dari praktik ekonomi hijau (green economy), maka pekerjaan ini juga harus inklusif secara sosial. Selain memegang peran vital dalam melestarikan lingkungan, green job juga akan memberikan kontribusi besar pada perekonomian dan ketersediaan lapangan kerja di masa depan. Pakar ekonomi dunia pun memprediksi green job akan menjadi peluang karier cemerlang para generasi Z

Sesungguhnya green job tidak benar-benar pekerjaan baru, di Indonesia sudah banyak jenis pekerjaan yang masuk dalam kategori ini seperti dosen, peneliti, ecopreneur, eco designer, arsitek, eco fashionpreneur, electric car technician, energy startup, organic foodpreneur, solar panel technician, urban farmer, hingga waste management startup. Namun tidak menutup peluang green job di sektor lainnya seperti content writer dan digital marketing.

Menurut peneliti Coaction Indonesia, Siti Koiromah, seperti yang sudah ditetapkan oleh ILO, green job memiliki 5 tujuan, yaitu melindungi dan memulihkan ekosistem, meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku, meminimalkan limbah dan polusi dari proses produksi, membatasi emisi gas rumah kaca, dan mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim. 

Bagaimana dengan Anda, tertarik untuk memulai karier green job? (f) 



Baca Juga: 
Masa Depan Cerah Dunia Freelancer
Kata-Kata Bijak dari 7 Wanita Pemimpin
Kejar Karier di Perusahaan Start-up, Miliki 4 Skill Ini


Faunda Liswijayanti


Topic

#genz, #greenjob, #trendkarier

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?