Career
Ssst… Ini 7 Tanda Rekan Kerja Anda Toxic

29 Jun 2021

Foto: Pexels

Rekan kerja – entah sesama anggota tim, entah atasan – yang toxic membuat suasana kerja jadi tidak enak. Bukannya menyelesaikan masalah, biasanya mereka justru menjadi sumber masalah. Ironisnya, melansir situs Inc., terkadang tanda-tanda rekan kerja yang toxic justru terlihat pada orang yang menunjukkan hasil kerja yang memuaskan. Tapi, diam-diam mereka bisa menghancurkan semangat, sikap, moral, dan kinerja orang di sekitarnya.

Ini 7 tanda yang bisa Anda kenali dengan mudah:

1. Bergosip setiap saat
Well, gosip memang susah sekali dipisahkan dari kehidupan kantor. Tapi, Anda pasti bisa mengenali orang yang terlihat lebih banyak menghabiskan waktu untuk bergosip daripada bekerja. Saat meeting, saat makan siang, saat ambil minum di pantry, semua kesempatan ia manfaatkan untuk menebar gosip. Orang yang senang sekali bergosip memberi kesan bahwa ia tidak punya pekerjaan lain yang lebih berguna daripada ngomongin orang. Selain dia jadi tidak produktif (dan ini berpotensi menular), gosip yang ia sebar berpotensi menyebabkan orang lain jadi tidak respek pada orang yang dia gosipkan. Padahal, cerita yang dia sebar belum tentu benar, kan?

2. Menghalangi orang lain berprestasi
Ketika ada karyawan baru yang bekerja keras dan kemudian mencapai target, rekan kerja yang merasa lebih berpengalaman bilang, “Kamu sepertinya bekerja terlalu keras, deh.” Orang seperti ini tidak bersedia bekerja keras, tapi dia ingin orang lain bekerja lebih sedikit daripada dia, agar ia tidak dicap negative oleh atasan. Mereka tidak ingin unggul, tapi ingin memastikan bahwa ada orang lain yang performanya lebih buruk daripada dia.

3. Menyalahkan orang lain
Apa pun yang terjadi, dia pasti akan menyalahkan orang lain. Paling tidak, buang body. Jadi, ketika atasan membicarakan komplain dari konsumen, misalnya, otomatis dia akan bilang, “Bukan saya, lho! Itu pekerjaan si A.” Bisa jadi memang bukan dia yang melakukan kesalahan, karena… basically dia, toh, memang jarang kerja. Tapi, dia tetap akan bilang hal sama, ketika dia yang salah.

4. Bikin meeting tandingan
Anda menghadiri sebuah rapat. Masalah sudah dibicarakan, keputusan sudah dibuat. Semua peserta rapat tampaknya mendukung keputusan rapat. Mendadak ada rekan kerja yang bikin meeting tandingan. Alasannya, lupa mengangkat suatu isu di rapat sebelumnya dan dia tidak setuju dengan keputusan rapat. Tidak sepakat, tapi tak punya nyali untuk bicara pada atasan, malah menghasut orang lain untuk ikut tak sepakat. Jauh-jauh, deh, dari orang seperti ini.

5. Satu kali prestasi sudah cukup
Bertahun-tahun yang lalu, seorang rekan kerja pernah menunjukkan sebuah performa yang sangat bagus. Berkat performanya itu, perusahaan memberi reward. Tapi… sesudah itu ia berhenti berprestasi. Bagi dia, satu kali berprestasi sudah cukup. Ia merasa sudah melaksanakan tugas sebagai karyawan yang baik, sehingga tidak lagi merasa perlu bekerja keras. Hmm… sikap ini bisa diadopsi oleh karyawan yang sedang semangat bekerja. Bahaya, kan?

6. Suka menghindar dari pekerjaan
Makin kecil sebuah perusahaan, karyawan dituntut untuk bisa melakukan banyak hal, apa pun posisinya. Jadi, ketika perusahaan meminta karyawannya untuk melakukan sesuatu – selama tidak bertentangan dengan hukum, moral, dan etika -- karyawan harus mengerjakannya. Orang yang bilang, ‘Ini bukan kerjaan saya,” sama saja dengan menunjukkan bahwa ia hanya mementingkan diri sendiri. Sikap seperti ini membuat tim yang kompak berubah jadi dysfunctional.

7. Mengakui prestasi tim sebagai kerja kerasnya
Kerja saja jarang-jarang, kok, bisa-bisanya bilang bahwa prestasi yang diraih oleh tim adalah berkat kerja kerasnya. Lebih parah lagi, jika yang mengaku-ngaku adalah atasan. Yang namanya prestasi tim berarti kemenangan bersama, sehingga hasil kerja semua anggota tim harus dihargai, bukannya menerima pujian untuk dirinya sendiri.  

Ada nggak orang seperti ini di kantor Anda? (f)


Baca Juga: 
Tak Ada Alasan Untuk Gaptek, Studi Ungkap Semua Pekerjaan Perlu Digital Skill
Studi Baru: Saran ‘Follow Your Passion’ Bikin Anda Justru Tidak Maju
Suka Lambaikan Tangan Saat Virtual Meeting Berakhir? Itu Tanda Anda…

 


Topic

#toxic, #rekankerja, #lingkungankerja

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?