Celebrity
Jessica Mila, Belajar dari Kehilangan Orang Tersayang

1 Mar 2017


Foto: Nurulita Maulana

Mengawali karier akting sejak usia 10 tahun, Jessica Mila (24) tumbuh dan menjadi dewasa di jalur profesional dunia hiburan. Dunia peran yang kerap menyita jatah kesehariannya tidak membuyarkan target-target lain dalam hidupnya. Ia tetap tumbuh sebagai gadis belia yang teguh dalam prinsip, cemerlang di dunia akademis, profesional dalam karier, dan tetap membumi. Kepada femina, ia menceritakan penggalan hidupnya di balik sorot lampu dan kamera.
 
BELAJAR HIDUP
“Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang sayang kepada kita. Karena kita tidak akan pernah sadar bahwa yang kita miliki berharga sampai kita kehilangan,” ungkap Jessica, di sela-sela pemotretan wajah sampul femina. Pelajaran ini didapatnya saat memerankan tokoh Dewi di film From London to Bali, yang baru saja rilis.

Sebagai Dewi di film arahan sutradara Angling Sagaran ini, Jessica menjadi sosok wanita yang telah membuat kekasihnya yang begitu setia dan mencintainya patah hati. “Pada akhirnya,  tiap orang akan mendapatkan karma dari tiap tindakan yang ia lakukan. Begitu juga Dewi,” lanjut Jessica, berharap pesan positif film komedi romantis yang dikemas dengan sangat ringan ini bisa tetap sampai kepada penontonnya.

Dunia seni peran telah menjadi bagian penting dalam hidup wanita muda berdarah Manado-Belanda ini. Mulai berakting di usia 10 tahun di sinetron Cinta SMU, Jessica sudah berdamai dengan jadwal kerja yang terkadang bisa sampai 2x24 jam. Ia tumbuh dan dewasa di lokasi syuting, belajar dan menyerap kehidupan yang terjadi di layar dan di baliknya.
“Seperti Dewi, saya pun pernah taking for granted, menganggap orang-orang terdekat di sekeliling saya akan selalu ada. Sehingga, saya tidak memperhatikan dan mengasihi mereka sebagaimana seharusnya,” ungkap Jessica, lirih. Ia menceritakan, kedekatan dengan Avia Thenaxis Baker, adik sepupu perempuannya yang hanya terpaut usia satu tahun. Juga hubungannya dengan ayahnya yang cenderung formal dan tak banyak komunikasi.

Dalam keluarganya, ia dan ayahnya, Bambang Sutarjo, sama-sama pendiam. “Kami hanya berkomunikasi seperlunya,” lanjut bungsu dari empat bersaudara ini. Ayahnya meninggal Mei 2014 akibat serangan jantung. “Harusnya saya bisa lebih merawat Papa saat beliau masih ada dulu, lebih banyak menemani dan mengobrol,” ungkap Jessica, penuh sesal.

Belum lepas dari duka kehilangan ayahnya, setahun kemudian, pada Mei 2015, giliran Avia berpulang untuk selamanya. Ia harus merelakan kanker merenggut nyawa saudara sepupunya yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya itu. “Sejak kecil kami dekat sekali. Saking dekatnya, kami sering berantem dan sama-sama gengsi buat ngomong sayang atau memeluk. Padahal, memang sayang,” ujar Jessica, menyesal.

Mencoba kembali menceriakan suasana, femina menanyakan resep suksesnya 14 tahun bertahan dan konsisten berkarya di panggung hiburan Indonesia. Pertanyaan ini berhasil kembali menghadirkan senyum di wajah cantik aktris kelahiran Langsa, Aceh, 3 Agustus 1992, itu. Setidaknya, hingga kini ada 30 lebih sinetron, acara televisi dan FTV, 8 film layar lebar, serta belasan iklan yang telah dibintanginya.  

“Saya bukan tipe orang yang ambisius, bahwa saya harus tetap eksis, atau orang harus tetap kenal dengan saya. Saya melakukan sesuatu karena memang ingin berkarya,” jawab wanita yang telah mengasilkan dua single, Selamanya Milikmu bersama Pasto (2015) dan Teman Atau Kekasih bersama Kevin Julio (2015) ini, tersenyum. Per 2 Februari 2017, jumlah follower akun Instagram-nya, @jscmila, mencapai 7,2 juta, dan Twitter @Jscmila sebanyak 1,1 juta. Ini membuktikan popularitas dan eksistensinya di dunia hiburan.

“Saya akan melakukan yang terbaik untuk  tiap pekerjaan yang datang, dan selalu berusaha meningkatkan skill saya,” lanjut Jessica, yang sempat mengikuti kelas akting Eka Dimitri Sitorus, walau hanya sebentar. Dari cerita sang bunda yang selalu setia menemaninya syuting atau pemotretan, femina tahu bahwa Jessica sering memanfaatkan waktu istirahat di lokasi syuting untuk berguru dan minta masukan mengenai aktingnya dari aktris senior seperti Nani Widjaja dan mendiang aktor Didi Petet.

Baru masuk hitungan awal tahun, wanita yang aktingnya akrab disaksikan melalui sinetron Ganteng-Ganteng Serigala ini sudah sibuk syuting. “Karena  tahun 2016 saya banyak fokus ke akting di layar lebar, tahun ini saya ingin memberi porsi lebih besar ke sinetron,” ungkap Jessica, yang sinetron terbarunya, Annoying Boy, mulai tayang di televisi Februari ini.
 
RENCANA MASA DEPAN
“Saya percaya sekali bahwa Tuhan menciptakan kita dan menghadirkan kita di dunia ini untuk suatu tujuan,” ujar Jessica, yakin. Keyakinan ini membuatnya peka menangkap kesempatan untuk berbuat kebaikan. Seperti keterlibatannya dalam kampanye #SETARA yang diinisiasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (KPPPA).

“Dengan menyeimbangkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, maka perempuan akan lebih berani dan bebas berekspresi. Banyak perempuan yang belum paham terhadap hak-hak yang mereka miliki,” tegasnya. Memberdayakan media sosial yang dimilikinya, Jessica berusaha memberikan pengaruh positif bagi para follower yang jumlahnya mencapai jutaan itu.

Duta salah satu produk kecantikan ini prihatin, karena masih banyak menemukan kasus pernikahan dini di kota-kota kecil yang ia kunjungi. “Sebagai duta, saya ingin membantu memberikan motivasi kepada para wanita muda ini untuk tidak takut mengejar mimpi,” tekadnya, mengutip data bahwa 60% wanita Indonesia masih ragu mengejar cita-cita.
Keinginan menggapai cita-cita dan kemapanan hidup juga yang membuatnya tidak ingin buru-buru menikah di usia muda. Padahal, hubungan asmaranya dengan Mischa Chandrawinata terbilang serius. Bahkan, beredar gosip bahwa dalam waktu dekat keduanya akan menikah. “Pernikahan adalah sekali untuk seumur hidup. Dituntut kedewasaan dan kematangan berpikir dan menyikapi hidup. Tidak bisa asal menyerah saat ada masalah,” ungkapnya.

Lagi pula, Jessica masih merasa perlu menambah tabungannya. Apalagi, saat ini bisa dibilang Jessicalah yang menjadi tulang punggung keluarga. Ia masih ingin membahagiakan ibunda, yang selama ini dengan setia mendampinginya di lokasi syuting dan pemotretan. Meski mengaku sering ribut-ribut kecil,  bagi Jessica, sang ibu, Magdalene Jane Baker, adalah sahabatnya. Makanya, ia senang sekali, awal tahun lalu dengan hasil jerih payahnya, berhasil membangun sebuah rumah mewah senilai Rp2,8 miliar untuk sang bunda.

“Jadi, kalau ditanya kapan menikah, mungkin sekitar dua atau empat tahun lagi, di usia 26 atau 28,” ujar Jessica, menjawab rasa penasaran femina dan jutaan penggemarnya di tanah air. Sarjana ekonomi lulusan Universitas Bina Nusantara ini rupanya masih berencana melanjutkan studi. “Saya ingin mengambil program master di jurusan psikologi atau bisnis,” lanjut Jessica, yang selagi syuting di London, sempat melakukan survei tempat kuliah.

Menurut sang ibunda, sejak pertama kali terjun ke dunia hiburan, Jessica selalu mengutamakan sekolah. Wanita yang jadi langganan 10 besar di kelas ini akan ngambek saat dipaksa syuting di hari sekolah. “Walau sudah saya bujuk-bujuk, tetap tidak mau,” kenang wanita yang akrab disapa Jane ini, tertawa.

Saat ini, bersama teman-temannya, Jessica juga tengah merintis bisnis Coffee Shop & Barber Shop Fifth Avenue yang berlokasi di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Meski begitu, ia masih menyimpan impian lain untuk mengelola bisnis yang idenya murni dibangunnya sendiri. “Saya ingin membuka bisnis nail salon and art,” katanya, melihat peluang bisnis ini makin menjanjikan. Ini sekaligus menjadi salah satu caranya berinvestasi. (f)


Baca juga:
Diajak Main Sinetron, Ini Syarat yang Diajukan Mikha Tambayong
Aurel Hermansyah Yakin Bisa Mengalahkan Popularitas Sang Ibu, Krisdayanti
Kegalauan Maudy Ayunda di Jakarta


Topic

#JessicaMila

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?