Siksa Kubur jadi film terlaris Indonesia tahun ini, yang mengambil momen pemutaran di Hari Lebaran (kedua).
Film horor yang mengulik rasa penasaran kita tentang apa yang terjadi saat kita masuk ke liang lahat ini (dan menggelitik soal iman) berhasil meraih 3.603.964 juta penonton di hari ke-17 penayangannya.
Siksa Kubur merupakan film ke-10 sutradara Joko Anwar, yang juga menulis skenarionya. Joko Anwar memang bertangan dingin dalam menggarap film horor, karena ia berhasil menyajikan film horor yang tak hanya sukses secara komersial, tapi juga dipuji para kritisi film.
Juni mendatang, serial terbarunya, Nightmares and Daydreams, akan tayang di Netflix. Ini serial ketiga yang disutradarainya; Joko pernah menyutradarai serial Halfworlds season 1 (HBO), dan 1 episode serial Folklore (HBO).
Sebelum menyaksikan Nightmares and Daydreams, tahu gak kalian dengan 5 fakta seru tentang Joko Anwar ini?
1. DULUNYA JURNALIS
Joko Anwar pernah bekerja sebagai jurnalis dan kritikus film di koran berbahasa Inggris, The Djakarta Post. Pertemuannya dengan Nia Dinata menghasilkan kolaborasi skenario film drama satir Arisan!, yang menjadi karier awal Joko di industri sinema Indonesia.
Arisan! tak hanya menjadi salah satu film box office tahun 2003, tapi juga memberikan Joko nominasi Festival Film Indonesia pertamanya sebagai Penulis Skenario Terbaik, bersama Nia Dinata. Film ini bahkan jadi film Tanah Air pertama yang menampilkan adegan ciuman sesama pria (antara Tora Sudiro dan Surya Saputra).
2. KOMEDI-ROMANTIS, DEBUT SEBAGAI SUTRADARA
Pengabdi Setan membuat nama Joko Anwar melambung sebagai kreator film horor yang dinanti. Namun debut Joko sebagai sutradara justru dalam film komedi-romantis ber-setting satu hari, Janji Joni (2005). Film yang dibintangi Nicholas Saputra ini memotret petualangan satu hari seorang pengantar rol film bioskop (sekarang, sih, profesi ini mungkin sudah tak eksis lagi).
Filmografi Joko beragam, karena ia juga menulis dan menyutradarai film berbagai genre. Ia pernah membuat film drama-thriller seperti Modus Anomali (2012) dan A Copy of My Mind (2015), film superhero Gundala (2019), termasuk menulis skenario film komedi Orang Kaya Baru (2017).
Sekali-sekali, Joko muncul jadi cameo seperti dalam Quickie Express (2007) dan Galih & Ratna (2016), dan juga dalam film-filmnya, seperti dalam Pengabdi Setan dan sekuelnya. Ayo... tahu gak dia berperan jadi apa....
3. PERAIH 3 CITRA
Dari 13 nominasi Piala Citra di FFI, 3 berhasil dimenangkan Joko, baik sebagai Penulis Skenario Terbaik (lewat Fiksi., bersama Mouly Surya) maupun sebagai Sutradara Terbaik 2015 dan 2020 (lewat A Copy of My Mind dan Perempuan Tanah Jahanam).
Joko juga pernah meraih penghargaan di ajang lainnya, seperti di Molins Film Festival 2012 di Spanyol (Sutradara Terbaik lewat Modus Anomali) dan Piala Maya 2017 (Sutradara Terbaik lewat Pengabdi Setan).
4. PUNYA 5 FILM TERLARIS
Ada 3 film arahan Joko yang masuk di Top 15 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa. Di posisi 15 ada Siksa Kubur (2024; 3,6 juta penonton), lalu di posisi 11 ada Pengabdi Setan (2017; 4,2 juta), dan di posisi 4 ada Pengabdi Setan 2: Communion (2022; 6,4 juta).
5. LULUSAN TEKNIK DIRGANTARA
Fakta terakhir bisa jadi motivasi bahwa pendidikan apa saja, bisa mejadi latar belakang karier sesuai passion. Joko yang besar di Medan sejak kecil senang menonton film kungfu dan horor, dan bercita-cita meneruskan pendidikan di bidang film.
Namun perjalanan hidupnya berkata lain; ia masuk Institut Teknologi Bandung Program Studi Teknik Dirgantara (Aeronotika dan Astronotika atau Aerospace Engineering), salah satu jurusan paling diminati di ITB, dan lulus tahun 1999.
Penasaran juga seandainya Joko bikin film biografi tentang tokoh di Indonesia dari bidang ini, ya....
Baca juga:
7 Film Terbaik Nicholas Saputra
Merinding! Ini 10 Rekomendasi Tayangan Horor Saat Halloween
Abimana Aryasatya Jadi Gundala
Zornia Harisantoso
Topic
#boxoffice