Family
Agar Punya Kualitas Tidur Baik, Kenalkan Si Kecil dengan Sleep Training

16 Apr 2022

sleep training pada anak
Foto: RODNAE Productions/ Pexels
 

Hampir sebagian besar orangtua akan mengalami masa di mana si kecil rewel ketika menjelang akan tidur. Kebanyakan dari mereka harus ditemani dan bakan digendong atau diayun-ayun terlebih dahulu supaya bisa tertidur hingga pulas. Itu belum termasuk saat mereka terbangun di malam hari dan menangis tak kunjung henti.

Kondisi seperti ini bisa diatasi oleh orangtua dengan melatih pola tidur anak atau dikenal dengan sleep training. Artikel yang dipublikasikan di What To Expect menjelaskan metode sleep training adalah mengajarkan anak untuk tertidur dan tertidur kembali saat terbangun di malam hari tanpa bantuan dari Anda.

Kebanyakan ahli mengatakan bahwa waktu yang ideal untuk melatih tidur adalah ketika anak berusia antara 4 hingga 6 bulan, usia yang cukup besar bagi mereka untuk menenangkan diri sebelum meminta bantuan dari ayah atau ibu.

Sleep training akan lebih menantang dilakukan ketika anak sudah beranjak ke usia 1 tahun, meski tetap memungkinkan. Ahli berpendapat kebiasaan tidur akan lebih sulit diajarkan seiring dengan usia anak yang makin dewasa. Apalagi di umur 1 tahun anak sudah mulai belajar untuk berbicara dan akan menggunakannya untuk menuntut orangtua supaya bisa tetap bersamanya.

Metode sleep training yang tepat tentunya juga disesuaikan dengan kepribadian masing-masing anak dan seberapa nyaman orangtua dengan metode tersebut. Beberapa metode yang umum digunakan untuk melatih pola tidur anak ini antara lain:

1/ Cry it out

Dalam metode ini, orangtua akan menempatkan anak di tempat tidur dan membiarkan anak menangis sampai tertidur tanpa bantuan atau kunjungan dari Anda. Metode ini efektif dan tak menyebabkan trauma pada balita ketika dewasa. Namun mendengarkan bagaimana si kecil menangis tentu bukan hal yang mudah bagi Anda. Meski begitu keputusan apakah cara ini sesuai atau tidak kembali lagi ke tangan Anda.

2/ Ferber

Cara ini dilakukan dengan membiarkan anak menangis dalam jangka waktu tertentu sebelum Anda akhirnya memeriksa kondisi si kecil. Frekuensi untuk memeriksa kondisi si kecil tiap hari makin berkurang sehingga anak lama kelamaan akan mulai terbiasa dan tertidur dengan sendirinya.

3/ Chair

Seperti namanya, metode ini melibatkan kursi untuk melatih pola tidur anak. Anda akan duduk di kursi di sebelah anak hingga tertidur, lalu meninggalkan kamar. Setiap malam, Anda memindahkan kursi sedikit lebih jauh ke pintu sampai Anda benar-benad berada di luar kamar dan si kecil tertidur dengan sendirinya. Metode ini sebut yang paling mudah diterima oleh bayi dan balita. Anda pun juga merasa terbantu karena tak mendengar anak menangis dalam waktu yang lama. Tapi mungkin metode ini akan memakan waktu lebih lama.

4/ Bedtime fading

Dalam metode ini, orangtua memanfaatkan ritme sirkadian alami si kecil untuk mendorongnya lebih mudah tertidur sendiri. Alih-alih menidurkannya pada waktu yang biasa, tunggu sampai dia mulai menunjukkan tanda-tanda lelah seperti menguap atau menggosok matanya, baru Anda menidurkannya.

Kesuksesan orangtua mengenalkan sleep training pada anak ini tentu akan menjadi perubahan besar dan memberikan manfaat bagi anak dan orangtua juga. Meski begitu hasil dari sleep training juga tak bisa didapat secara instan, kuncinya adalah konsisten untuk mencoba melakukan sleep training ini.

Namun bila Anda belum melihat peningkatan dalam dua hingga empat minggu, konsultasikan dengan dokter anak Anda. Bisa jadi Anda perlu mengubah pendekatan lain. Dokter juga dapat memeriksa si kecil untuk mengetahui apakah ada masalah mendasar yang dapat memengaruhi kemampuannya untuk tidur nyenyak. (f) 


Baca Juga: 
Menyiapkan Anak Tumbuh Jadi Pribadi yang Tangguh, Orang Tua Perlu Catat Ini
6 Rahasia Membesarkan Anak Paling Bahagia di Dunia
Sisihkan Waktu untuk Bedtime Story, Ini Manfaatnya bagi Anak


 



Topic

#tidur, #sleeptraining, #family, #anak

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?