Family
Ini Alasan Shahnaz Haque Bicara Kasual Soal Kanker ke Anak

12 Feb 2024



Shahnaz Haque saat menjadi host di sebuah acara peringatan Hari Kanker Sedunia. Foto: Dok. MSD

Sebagai orang tua yang juga menjadi penyintas kanker ovarium, dalam keluarga besar Shahnaz Haque maupun Gilang Ramadhan, suaminya, orang tua serta kakek nenek keduanya terkonfirmasi meninggal dunia akibat kanker. Hal ini membuat Shahnaz bertekad mengedukasi ketiga putri mereka, Pruistin Aisha, Charlotte Fatima, dan Mieke Namira, soal kanker sedini mungkin. 

Si Sulung Sadar Akan Deteksi Dini

“Dari kecil saya sudah kasih tahu anak-anak, apa yang berisiko terjadi pada mereka karena keluarga kita punya riwayat kanker yang kuat. Terbukti, dengan ngomongin kanker secara kasual dan bukan menakut-nakuti, anak-anak bisa menjaga diri sendiri,” jelas Shahnaz saat ditemui di belakang panggung acara Close the Care Gap yang diadakan oleh MSD Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia di Indonesia Design District, PIK 2, beberapa waktu lalu.

Shahnaz lanjut berkisah bahwa anak sulungnya, Pruistin, yang merantau ke Kanada untuk bersekolah di Burnaby North Secondary School (setara dengan SMP dan SMA di Indonesia) sejak tahun 2015, telah dibekali pengetahuan soal risiko kanker oleh Shahnaz dan Gilang sejak kecil.

“Jadi saat dia di luar negeri itu, dia bisa pergi ke dokter onkologi untuk biopsi dan melakukan uji laboratorium patologi anatomi karena merasa perlu melakukan deteksi dini kanker. Selanjutnya, dia ditangani oleh dokter Sonar (Dr. dr. Sonar Soni Panigoro SpB (K) Onk., M.Epi., MAR, dokter spesialis bedah onkologi) saat hasil tesnya selesai dan ia sedang kembali ke Tanah Air,” ujar Shahnaz, sambil menjelaskan jika dokter Sonar juga merupakan sahabat dekat keluarga besar Gilang. 
 


Sebagai penyintas kanker ovarium, Shahnaz selalu berusaha menjadi pendamping dan pendukung orang-orang di sekitar untuk tidak takut melakukan deteksi dini kanker. Foto: Dok. MSD
 

Anak-anak Jadi Sadar Pola Makan 

Edukasi soal kanker yang diberikan Shahnaz dan Gilang pada anak-anak mereka berbuah kesadaran dan kewaspadaan akan pola hidup baik sehari-hari. Anak ketiga Shahnaz, Mieke, yang memiliki riwayat hemangioma (tanda stroberi yang muncul di kulit akibat pembuluh darah abnormal) sejak bayi, yang merantau ke Los Angeles tahun ini untuk kuliah perfilman, juga sudah tahu makanan-makanan apa yang harus dihindari. 

“Saya memang berpesan sama anak-anak, ‘Jangan karena anak rantau, lantas makannya yang instan melulu'. Hati-hati dengan minuman keras, makanan atau minuman bergula tinggi, dan macam-macam lainnya, karena yang buat orang lain yang tidak ada apa-apa buat seseorang dengan riwayat kanker dalam keluarga, itu bisa menjadi masalah,” kenang Shahnaz saat ia berpesan pada anak bungsunya yang pernah menjalani operasi hemangioma berkali-kali di wajahnya sejak kecil.

Selain mengingatkan soal makanan instan, Shahnaz membiasakan anak-anaknya mengurangi makanan yang dipanaskan ulang, berpengawet, tinggi kandungan bahan kimia tidak baik, makanan kaleng, dan makanan olahan. 

“Mereka itu kalau makan, sekali masak langsung habis. Kalaupun ingin makan rendang, sesekali saja sebulan,” jelas Shahnaz. Ia menambahkan, dirinya kini juga memperhatikan risiko makanan yang memiliki tambahan hormon maupun zat yang memengaruhi hormonal dalam tubuh.

Shahnaz juga mengingatkan anak-anak soal olah raga dan menjaga mood.  “Karena, olah raga juga mendorong keseimbangan hormon. Dan jangan lupa berpikir bahagia, karena pikiran itu memengaruhi hormon dan hormon memengaruhi tubuh. Pikiran bahagia itu adalah obat,” Shahnaz menutup perbincangan. (f)

Laili Damayanti


Topic

#shahnazhaque, #harikankersedunia, #kanker

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?