Family
Kenapa Film Tontonan Anak Harus Sesuai Usia?

27 May 2022

Tayangan TV sesuai usia anak
Foto: Freepik
 

Saat ini pilihan film tontonan yang jadi hiburan anak makin beragam. Bahkan dengan pesatnya teknologi, tontonan itu tak hanya bisa diakses lewat televisi saja, melainkan juga bisa didapatkan melalui berbagai channel yang tersedia di jaringan internet. Makin beragamnya pilihan ini menjadi hal menggembirakan, soalnya itu bisa jadi salah satu sarana edukasi yang dapat menambah pengetahuan anak.

Tapi di sisi lain, makin banyak tontonan juga akan menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua untuk memilah mana film yang sesuai dengan usia anak. Pasalnya bila tidak dilakukan, khawatirnya akan memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak itu sendiri.

Ambil contoh, seorang anak yang menonton film dengan kategori Remaja atau Dewasa, bisa saja mereka berpotensi untuk melihat adegan seperti kekerasan, bahasa yang kasar, dan lain sebagainya. Perkembang kognitif serta pemahaman anak yang masih minim bisa membuat mereka malah akhirnya mengikuti perilaku atau kosakata yang tidak sesuai dengan usianya.

Tentu Anda tak ingin kejadian di atas terjadi pada si kecil bukan? Jadi apa yang harus dilakukan orangtua agar anak terhindar dari dampak buruk tontonan yang tidak sesuai usia. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:

1/ Seleksi tontonan anak

Komisi Penyiaran Indonesia punya 5 klasifkasi usia penonton yang bisa jadi rujukan. Pembagian itu yaitu SU (semua kalangan di atas usia 2 tahun), P (anak usia prasekolah usia 2-6 tahun), A (anak usia 7-12 tahun), R (remaja usia 13-17 tahun), dan D (usia 18 tahun ke atas dan orang dewasa). Namun tentu saja batasan ini terkadang juga bisa tak sesuai sebab pada prakteknya ada juga film kartun yang mempertontonkan kekerasan. Sebagai orangtua, Anda bisa menyeleksi film yang akan ditonton. Bisa dengan cara mencari tahu terlebih dahulu mengenai sinopsis, kategori film atau genre film yang akan ditonton anak.

2/ Mendampingi anak

Sebisa mungkin dampingi anak ketika mereka sedang menonton film. Selain membangun kedekatan dengan anak, orangtua pun bisa secara langsung berdiskusi dengan si kecil ketika mereka bertanya sesuatu. Dengan begitu anak pun bisa punya pemahaman mengenai film yang mereka saksikan.

3/ Membatasi screen time

Di era digital seperti sekarang ini tentu bukan hal yang mudah untuk membatasi anak dengan gadget. Namun tentu itu bisa dilakukan dengan kebiasaan. Misalnya batasi menonton setiap hari hanya 1 jam dan beri mereka waktu lebih ketika weekend. Memberikan pembatasan screen time ini akan membantu anak supaya tidak tergantung dengan tontonan yang disajikan di melalui gadget dan tentu saja berdampak positif pada kesehatan fisik mereka.

4/ Setting tontonan

Salah satu cara jitu lainnya adalah dengan menggunakan fitur setting pada gadget untuk memfilter tontonan mana saja yang bisa mereka akses.

5/ Ajak lakukan aktivitas lain

Meski menjadi sarana edukasi dan hiburan bagi anak, tapi menonton bukanlah satu-satunya kegiatan yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kedua manfaat itu. Masih banyak lho aktivitas lain yang menyenankan dan bisa dilakukan bersama anak, seperti berkemah di belakang rumah, membuat makan malam bersama, atau mengajak anak berbelanja.

Tetap ingat juga ya bahwa anak adalah peniru, sehingga ketika menerapkan berbagai tips di atas, orangtua pun juga harus konsisten menjadi contoh yang baik bagi anak. Selamat mencoba! (f) 


Baca Juga: 
Langkah Ajarkan Anak agar Terhindar dari Kekerasan Seksual
Saat Anak Mulai Jatuh Cinta, Orangtua Harus Bagaimana?
Menjadi Orang tua Itu Menyenangkan Tapi Lebih Lelah dari Perkiraan, Ini Alasannya



Topic

#Anak, #TotonanAnak, #FilmAnak

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?