Family
Langkah Ajarkan Anak agar Terhindar dari Kekerasan Seksual

19 May 2022

kekerasan seksual pada anak
Foto: Shutterstock


Kasus kekerasaan seksual terhadap anak seakan tak pernah ada habisnya. Yang terbaru adalah terungkapnya aksi penculikan sekaligus kekerasan seksual pada sejumlah anak di Bogor, Jawa Barat. Tersangkanya berinisial ARA sudah ditangkap petugas Satreskrim Polres Bogor di kawasan Senayan Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Kasus ini mungkin hanya satu dari kasus-kasus lain yang belum terekspos oleh publik maupun media. Sebab seperti dilansir dari Kompas.com, data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memaparkan bahwa jumlah anak korban kekerasan seksual sepanjang tahun 2019 hingga 2021 mengalami peningkatan. Sementara itu sepanjang Januari 2022, ada 797 anak korban kekerasaan seksual.

Informasi tersebut tak ayal membuat orangtua manapun menjadi khawatir dan was-was. Bagaimana melindungi anak dari bahaya tersebut? Apa yang harus dilakukan? Membekali anak dengan pendidikan seksual bisa menjadi salah solusi yang bisa dilakukan oleh orangtua agar anak paham mengenai seksualitas dari kecil. Berikut beberapa langkah yang perlu diketahui orangtua untuk membentengi anak dari ancaman kekerasan seksual: 

Pendidikan seksual sedini mungkin

Untuk memberikan pemahaman terhadap anak mengenai kekerasaan seksual, semuanya tentu harus diawali dengan edukasi seks kepada anak sedini mungkin. Pendidikan seks ini berfungsi memberikan pengertian kepada si kecil mengenai tubuhnya. Pendidikan seks tersebut bisa dimulai ketika anak berusia 2-3 tahun. Beri pengertian seputar seksual secara bertahap. Misalnya pada usia tersebut anak mulai bisa diberi pengertian mengenai area privat yang merupakan miliknya. Jadi jika ada seseorang sembarangan menyentuhnya maka itu merupakan hal yang tak pantas dilakukan.

Ingatkan terus

Anak memang merupakan individu yang rentan menjadi korban kekerasaan seksual. Mengapa? Ini karena fisik mereka yang masih kecil dan juga lemah. Selain itu, pikiran anak pun masih bersih sehingga tak terlalu paham bila diajak oleh orang dewasa yang tak mereka kenal. Jadi sebagai orang tua jangan lelah untuk mengingatkan dan memberikan pemahaman kepada anak mengenai bahaya yang terkait dengan kekerasaan seksual. Seperti misalnya waspada jika ada orang dewasa memberikan iming-iming permainan atau makanan kesukaannya. Ingat kekerasaan seksual terhadap anak bisa terjadi di mana saja.

Jangan terlalu kaku

Meski orangtua memiliki peran untuk mengingatkan si kecil, ingat juga supaya tidak terlalu kaku dalam memberikan batasan karena justru akan membuat anak menjadi paranoid terhadap sesuatu. Jadi orangtua harus tahu kapan bersikap tegas dan harus sedikit kendur. Yang lebih penting adalah sikap konsisten orangtua antara edukasi seksual dengan tindakan sehari-hari. Ambil contoh saja, saat pergi berenang anak malah dibiarkan ganti baju di depan publik. Sementara sebelumnya orangtua sudah memberikan pengertian untuk menjaga area privat mereka tak terlihat oleh orang lain.

Ajarkan life skill sebagai antisipasi

Orangtua pun perlu mengajarkan beberapa life skill supaya anak bisa merespon jika memang ada yang mencoba melakukan kekerasaan seksual kepadanya. Seperti misalnya mengajarkan supaya anak berteriak bila menerima perlakuan yang membuatnya tak nyaman. Lalu jika anak sudah menggunakan alat komunikasi seperti smartphone, ajari juga untuk menghapal nomor-nomor telepon penting yang bisa dihubungi, mulai dari nomor keluarga terdekat hingga kantor polisi. Ajari anak juga untuk mengetahui tempat-tempat yang sekiranya bisa ia datangi bila memerlukan bantuan, salah satunya pos satpam. Dengan life skill tersebut, itu akan berguna untuk menyelamatkan si kecil dari ancaman kekerasaan seksual yang mengintai di mana dan kapan saja.

Bangun kedekatan dengan anak

Tidak boleh dilupakan adalah orangtua tetap harus membangun kedekatan dengan anak. Jadi bisa ada hal yang tak beres terjadi pada mereka, si kecil pun akan bercerita tanpa sungkan pada orangtua. Harapannya, permasalahan yang dialaminya itu bisa segera terselesaikan sesegera mungkin. (f) 


Baca Juga: 
Saat Anak Mulai Jatuh Cinta, Orangtua Harus Bagaimana?
Menjadi Orang tua Itu Menyenangkan Tapi Lebih Lelah dari Perkiraan, Ini Alasannya
Menyiapkan Anak Tumbuh Jadi Pribadi yang Tangguh, Orang Tua Perlu Catat Ini



Topic

#KekerasanSeksual, #Anak, #PendidikanSeksual

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?