Family
Menyiapkan Anak Tumbuh Jadi Pribadi yang Tangguh, Orang Tua Perlu Catat Ini

31 Mar 2022

menjadikan anak tangguh
Foto: Ketut Subiyanto from Pexels


Hidup di tengah era modern seperti saat ini tentunya makin banyak tantangan yang harus dihadapi. Itu mengapa menjadi hal yang wajar jika setiap orang tua menginginkan anaknya siap menghadapi berbagai tantangan tersebut. Namun, tidak hanya membekali si kecil dengan bermacam pengetahuan seperti sains, bahasa, teknologi, seni, saja. Orang tua masa kini juga harus menyiapkan anak menjadi pribadi yang tangguh atau resiliensi supaya siap menghadapi serta mampu memecahkan berbagai problematika yang kelak terjadi.

Dengan bekal resiliensi atau daya lenting ini nantinya anak akan memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan, namun mudah beradaptasi serta fleksibel. Resiliensi ini merupakan ketrampilan yang dapat dipelajari, dipraktikkan, serta dikembangkan saat anak-anak tumbuh. Dalam hal ini, orangtua pun dapat membantu buah hatinya untuk melatih kemampuan tersebut. Lantas apa saja yang bisa dilakukan orang tua untuk menyiapkan anak supaya tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, berikut beberapa diantaranya.

1/ Ajari anak-anak mengenali dan menyebutkan perasaan mereka
Seperti dikutip dari Time, saat anak-anak dapat secara efektif mengenali dan menamai emosinya, mereka dapat menghubungkan emosi tersebut dengan strategi khusus yang akan membantu mereka untuk mengatasi emosi yang mereka rasakan dengan cara yang sehat. Misalnya saja anak-anak yang mengenali bahwa mereka merasa gugup. Tapi di sisi lain mereka sudah mampu mengetahui bahwa berbicara dengan orang tua dapat membantu mereka rileks. Manejemen emosi semacam itu lah yang menjadi aspek kunci.

Orang tua dapat mulai mengajarkan emosi pada anak-anak sedini mungkin. Jika masih balita, orang tua dapat mengajarkannya dengan cara menunjukkan ekspresi wajah dan reaksi fisik pada perasaan tertentu. Sementara bila anak sudah lebih dewasa, orang tua pun dapat terus membantu mengidentifikasi emosi yang mereka alami.

2/ Ajari anak untuk meminta bantuan
Orang yang tangguh tak selalu bangkit dari situasi sulit sendirian. Sehingga meminta bantuan menjadi bagian yang penting. Sayangnya, kemampuan untuk meminta bantuan itu tak selalu mudah dilakukan atau justru merupakan hal yang sulit bagi beberapa orang. Jadi mengajarkan anak untuk meminta bantuan sedari dini menjadi sesuatu yang perlu dilakukan.

Dalam mengajarkan keterampilan ini, orang tua bisa menjadi model bagi anak-anak melalui cara-cara yang sederhana. Misalnya bersikap terbuka tentang saat-saat di mana orang tua membutuhkan dukungan tetapi tetap bersikap suportif ketika anak-anak datang untuk meminta bantuan. Anak adalah peniru, dengan metode tersebut anak pun sudah mempelajari sejak kecil dan terekam dalam ingatannya.

3/ Ajarkan anak menyikapi saat mendapatkan sesuatu yang tertunda
Sementara itu menurut artikel yang dipublikasikan di Guardian, daya tangguh anak dapat dilatih dengan memahami bahwa seseorang tak selalu dapat memiliki apa yang ia inginkan serta merta dalam satu waktu. Ini merupakan konsep penting yang harus diajarkan di tengah-tengah zaman serba instan. Dengan mengajarkan anak bagaimana menyikapi saat harus menunda untuk mendapatkan sesuatu, maka hal itu dapat membantu mereka di kemudian hari untuk menjalani hidup yang lebih bahagia dan sehat.

Cara-cara sederhana yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengajarkan keterampilan ini adalah melalui permainan. Di sini orang tua dapat menunjukkan pada anak bahwa akan ada pemenang dan ada pula yang harus kalah. Tapi bukan berarti untuk selamanya, melainkan ada waktu yang tepat meraih kemenangan itu.

4/ Beri kesempatan pada anak untuk melatih keterampilan hidupnya
Orang tua mana pun pastinya ingin melindungi anak-anak dari hal-hal sulit di dunia. Meski itu dimaklumi, tetapi melindungi anak dari segala hal yang sulit membuat anak justru tak dapat mengembangkan dan melatih keterampilan hidup yang mereka butuhkan untuk menjadi tangguh dalam menghadapi tantangan. Jadi saat anak-anak mengalami hari buruk, jangan terburu untuk turun tangan menyelesaikannya. Biarkan mereka untuk mencoba memecahkan dan menghadapi permasalahan tersebut, tapi tentu saja tetap dalam pantauan orang tua ya. (f) 


Baca Juga: 
6 Rahasia Membesarkan Anak Paling Bahagia di Dunia
Catat, Ini Pentingnya Ajarkan Anak untuk Mengekspresikan Emosi
Marah dengan Anak, Apa Saja Batasan yang Ibu Perlu Tahu?

 
 


Topic

#Resiliensi, #PribadiTangguh, #Keluarga

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?