Fashion Trend
Batik Reimagined Di Jakarta Fashion Hub

2 Nov 2020


Foto: Dok. Jakarta Fashion Hub

Jakarta Fashion Hub (JFH), yang merupakan fasilitas pengembangan mode di bawah naungan produsen serat terintergrasi, Asia Pacific Rayon (APR), menggelar fashion show kreasi batik secara virtual. Acara ini melibatkan 13 perancang dan label kenamaan Indonesia dengan tajuk ‘Batik Reimagined’.
 
Ini adalah presentasi mode pertama yang digelar Jakarta Fashion Hub sejak dibuka secara resmi pada Agustus lalu. Acara disiarkan melalui laman Instagram @JakartaFashionHub pada Senin, 22 Oktober 2020. 
 
Tak hanya menyaksikan, para pecinta mode yang hadir secara virtual pun bisa langsung berbelanja koleksi yang dipresentasikan sebagai konsep ‘See Now Buy Now’ yang menjadi trend saat ini. 
 
Presentasi yang ditampilkan direkam pada area Jakarta Fashion Hub dengan mengikuti protokol kesehatan. Begitupun dengan program live shopping yang digelar tepat setelah acara selesai
 
Tercatat. perancang senior Ali Charisma dan Sofie, perancang muda berbakat seperti Restu Anggraini dan jenama busana siap pakai Bateeq turut dalam presentasi mode ini. Beberapa nama baru seperti Eureka, Holalulu by Neli Gunawan x Jejak Tangan, Phillip by Phillip Iswardono, Ha.Pe, Dissa, Eienno, GYDxZUBE by Agied Derta, Wastra batik by Olif Kinanthi, dan DaneV’s, melengkapi peragaan yang menampilkan masing-masing tiga rancangan terbaru .
 
Dikemas dalam bentuk video fashion, presentasi singkat dari ketiga belas perancang tampak segar. Mengedepankan pengembangan aplikasi batik pada busana siap pakai, ragam potongan dan warna yang ditawarkan cukup banyak. Baju luaran, celana, dan terusan mendominasi peragaan. Potongan tailoring kontemporer dari Sofie misalnya, menjadi alternatif baju ke kantor dengan sentuhan motif batik klasik. Rancangan Dissa mengemas motif kawung dan parang dalam warna lembut memberi kekhasan pada busana santai yang dipresentasikannya.
 
Seluruh material tekstil utama yang digunakan para perancang adalah viscose rayon, yang merupakan bahan baku pakaian ramah lingkungan, mudah dirawat, dan tidak mudah kusut yang diproduksi lokal. Hal ini sejalan dengan kampanye ‘Everything Indonesia’ yang digaungkan Jakarta Fashion Hub. 
 
Tak hanya ramah lingkungan, material viscose-rayon mampu menyerap pewarnaan secara optimal sehingga dapat menghasilkan batik print yang kaya warna, sekaligus memiliki tekstur yang lembut dan nyaman untuk dikenakan sehari-hari.
 
Viscose-rayon dapat dikreasikan menjadi berbagai jenis material dan tekstur. Seperti Restu Anggraini yang memilih material bertekstur kulit jeruk, “Karena terlihat lebih mewah. Aksen motif batik saya sisipkan sebagai pemanis, seperti misalnya di sisi celana atau sebagai obi belt. Semuanya menggunakan bahan viscose.” Papar Restu. Ia mengakui kualitas viscose dari APR terasa lembut dan memiliki daya serap yang baik.
 
Tentunya hal ini memantapkan posisi JFH sebagai fasilitas inkubator industri kreatif dan mode di jantung ibukota. Bertempat di Gedung Tanoto Foundation, Jalan Teluk Betung No.33, JFH menyediakan beragam fasilitas untuk para penggiat mode dalam menciptakan ide dan kreasi. Workshop dan co-working space, studio foto, gallery, dan mini-store, melengkapi JFH. Demikian pula akses untuk mendapatkan beragam kain bermacam motif berbahan viscose-rayon yang diproduksi APR.
 
Sebagai presentasi perdana, Jakarta Fashion Hub yang diinisiasi oleh Asia Pacific Rayon (APR) diharapkan dapat menciptakan lebih banyak wirausahawan di bidang mode dan kreatif yang dapat mendorong pengembangan industri fashion dan tekstil di dalam negeri. (f)
 
 
 

Baca Juga
Cuci Masker Kain dengan benar!
Bergaya Dengan Separuh Wajah
40 Tahun Berkarya, Ghea Panggabean Terbitkan Buku


Topic

#ModeFemina, #JakartaFashionHub, #AsiaPacificRayon, #Batik

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?