Taylor Swift kembali hadir dengan album terbarunya, The Tortured Poet Department (dan album repackaged The Tortured Poet Department: Anthology), yang juga menandakan era baru dalam gaya musik dan fashion-nya.
Berbeda dari album-album sebelumnya yang ceria dan romantis, The Tortured Poet Department membawa nuansa yang lebih kelam dan personal. Hal ini pun tercermin dalam pilihan fashion Taylor Swift di MV Fortnight (bersama Post Malone) yang mengingatkan kita pada film The Portrait of a Lady.
Dikenal sebagai fashion trendsetter yang bisa ditiru, Taylor selalu menghadirkan kejutan dalam setiap penampilannya. Di album Speak Now (2010), ia terinspirasi cerita dongeng, dan memilih gaun-gaun ala Princess. Pada album Red (2012), ia menjelajahi gaya 1950-an dengan rok lipit dan blus berpotongan klasik. Sedangkan di Folklore (2020), ia menjelma menjadi peri hutan dengan gaun-gaun panjang berhiaskan aksesori bunga romantis.
Kini, di The Tortured Poet Department, Taylor tampaknya sebagian fashion yang ia tampilkan terinspirasi gaya penyair klasik. Ia tampil dalam gaun-gaun hitam dramatis, kemeja putih berenda, dan aksesori antik seperti kacamata berbingkai tebal dan kalung bertuliskan puisi.
Penampilan kali ini diperkuat riasan mata yang intens dan rambut yang ditata messy, menciptakan kesan misterius sekaligus intelektual.
Perubahan gaya Taylor ini disambut antusias oleh Swifties dan kritisi fashion. Sarah Chapelle, pengelola akun Instagram dan blog Taylor Swift Style yang populer, mengatakan kepada Page Six, "Jelas ada gaya 'literary academia' yang sedang ia angkat kali ini." Ia juga menambahkan bahwa Taylor Swift selalu berani bereksperimen dengan fashion dan tidak pernah takut mencoba gaya baru.
Gaya ala akademia yang dipilih Taylor kali ini kebetulan juga sesuai tren fashion 2024, terutama di Paris Fashion Week. Koleksi Spring/Summer 2024 Prada, Chanel hingga Louis Vuitton menguarkan gaya ini.
Transformasi Taylor di The Tortured Poet Department bukan hanya tentang perubahan penampilan, tetapi juga tentang evolusi dirinya sebagai seorang seniman. Album ini menandakan kematangannya sebagai seorang penulis lagu dan pendongeng, dan fashion-nya pun mencerminkan hal tersebut.
Belva Khoirunnisa Sasikirana
Topic
#taylorswift