Fashion Trend
Perancang Alber Elbaz Tutup Usia akibat COVID

27 Apr 2021


Foto: Dok. Vogue.com

Memang benar bila dikatakan COVID tidak pandang baru. Kali ini salah satu talenta terbaik industri mode dunia, Alber Elbaz berpulang setelah 3 minggu dirawat intensif di rumah sakit Pitié-Salpêtrière Paris. Mirisnya, Alber telah divaksinasi dua kali dan menjalani isolasi diri diri ketat.
 
Alber dikenang sebagai sosok yang hangat dibalik panggung mode dengan karya-karya yang menyeimbangkan sisi komersialitas, fungsionalitas, dan kenyamanan perempuan penggunanya.
 
Dari New York ke Paris
Sosoknya sangat khas, bertubuh besar, berkacamata berbingkai tebal dan aksen dasi kupu atau scarf. Alber Elbaz lahir di kota Casablanca, Maroko dari pasangan penata rambut dan seniman. Alber kecil kemudian pindah ke Israel bersama kedua orang tuanya hingga akhirnya menempuh pendidikan lanjut di bidang mode di Shenkar College Israel.
 
Mengawali karier selepas kuliah dengan belajar dari para senior seperti Geoffrey Beene di New York hingga 1996. Ia lalu ditunjuk sebagai pimpinan kreatif rumah mode Guy Laroche yang membuatnya berpindah domisili ke Paris.
 
Berulang menuai kritik positif dari berbagai media dan pasar, namanya mulai menjadi pertimbangan untuk menjadi sosok direktur kreatif di rumah mode Yves-Saint Laurent. Sayangnya, meski digadang-gadang akan menggantikan sosok legendaris Yves Saint Laurent, Alber justru menangani lini siap pakai, Yves-Saint Laurent Rive Gauche dan berkarier pendek di sana. Tak lebih dari 3 koleksi, ia digantikan oleh sosok Tom Ford saat YSL diakusisi oleh Gucci Group.
 
Masa Kejayaan Lanvin
Istilah mundur selangkah untuk melompat mungkin tepat untuk seorang Alber. Pada tahun 2001 dirinya mengawali perjalanan karier terindahnya selama 14 tahun ke depan sebagai direktur kreatif rumah mode Lanvin. Lanvin sendiri bermula sebagai rumah adibusana yang didirikan Jeanne Lanvin yang kemudian beralih menjadi rumah mode siap pakai hingga kini.
 
Kepiawaian Alber dalam membaca kebutuhan pasar dan berkarya sepenuh hati menjadi senjata utamanya dalam menaklukan persaingan industri mode di Paris yang memang dikenal tidak main-main.
 
“Kita tidak memerlukan busana power dressing lagi seperti tahun 80 dan 90an. Sosok wanita telah berubah. Kini saya menciptakan busana untuk melengkapi para wanita dengan power yang ada di kepala mereka,” kutipan dari mendiang Alber saat dirinya berjaya di Lanvin.
 
Memang benar, kreasi Alber yang memadukan estetik sensual Paris penuh cita rasa elegan yang berpadu dengan sisi fungsional ala New York meniupkan nafas baru sepanjang dekade 2000an. Busana siap pakai yang mudah dikenakan, adaptif, dari bahan nyaman, dan potongan yang membebaskan, menjadikan nama rumah mode Lanvin sejajar dengan berbagai rumah adibusana Paris saat itu. Dimana Lanvin notabene hanya sebatas rumah mode siap pakai.
 
Teknik drapery yang biasa tampak cantik menjuntai dikemasnya dengan modern untuk membentuk pola structural dan effortless, menjadikan koleksi gaun cocktail karyanya untuk Lanvin sebagai pilihan utama para wanita pada masa itu. Pada Selebritas Hollywood seperti Meryll Streep, Nicole Kidman, Emma Stone, dan Natalie Portman pun pernah merasakan karya tangan piawai Alber dalam berkarya dalam berbagai kesempatan karpet merah.
 
Sayangnya ada akhir dari semua perjalanan, begitupun dengan ikatan Alber dengan Lanvin. Setelah satu setengah dekade, Lanvin memutuskan untuk berpisah dengan Alber. Selama lima tahun, Alber tetap aktif sebagai sebagai kolaborator dengan berbagai rumah mode dan perfumery, hingga akhirnya digandeng Richemont untuk mendirikan label miliknya sendiri pada tahun 2020.
 
Babak akhir
AZ Factory, diambilnya dari huruf pertama dan terakhir namanya. Melambangkan sebuah perjalanan baru, yang ironisnya juga menjadi akhir perjalanan hidupnya. Baru dirilis pada pertengahan tahun lalu, koleksi rumah mode itu mendapatkan sambutan meriah pada peluncurannya. Tak hanya up to date, pemilihan material yang merupakan perpaduan kenyamanan busana athleisure dengan sisi elegan cocktail dress bertemu cantik pada 11 potong koleksi perdana AZ Factory.
 
“Banyak wanita yang saya kenal harus berbelanja di bagian anak-anak untuk membeli baju,” ungkap Alber saat menjelaskan mengapa rumah modenya memproduksi mulai dari ukuran XXS hingga XXXXL. Memang hatinya tetap sensitif dalam mempertimbangkan dan berusaha menyediakan solusi bagi para wanita modern masa kini.
 
Kini tidak ada lagi sosok hangat penuh canda dibalik bingkai kacamata tebal itu. Sosok lembut yang banyak diakui rekan sejawatnya sebagai penyatu para perancang adibusana di rumah mode Paris. Alber Elbaz menghembuskan nafas terakhirnya akibat serangan jantung komplikasi COVID-19 pada usia 59 tahun dan akan dimakamkan di Israel di samping pusara kedua orang tuanya. 

Selamat beristirahat, Alber Elbaz. (f)
 
 


Baca Juga


Topic

#ModeFemina, #AlberElbaz

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?