Helianti Hilman dan Teten Masduki

Sejak 15 tahun lalu Javara, telah bermitra dengan ribuan petani dan artisan pangan nusantara untuk menghidupkan lagi keragaman biodiversitas dan budaya pangan. Segalanya dirancang untuk menjawab tantangan kesehatan global, gaya hidup sehat, adaptif terhadap perubahan lingkungan dan iklim, sekaligus membangun kesempatan berusaha di pedesaan dan berbagai wilayah di Indonesia. Hingga kini, sudah lebih dari 600 pangan terlupakan menembus 35 negara, menghasilkan pengakuan nasional dan internasional sebagai perusahaan bermisi sosial.

Tentunya, besaran dampak positif ini melibatkan partisipasi multipihak. Sebagai solusi untuk perluasan skala, atas dukungan Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM RI, Javara baru-baru ini meluncurkan terobosan pendirian koperasi multi pihak. Sistem koperasi emembangun konglomerasi gotong royong yang inklusif dan lestari. Bentuk koperasi multi pihak ini diperkenalkan melalui Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 8 Tahun 2021 yang dipilih karena ideal untuk kelembagaan usaha gotong royong yang melibatkan keanggotaan ragam latar belakang dan kekuatan. Inisiasi ini, Koperasi Produsen Multi Pihak (KMP) PANGAN WARISAN LESTARI menjawab tantangan di rantai pasok pangan. Peluncurannya pun dihadiri Bapak Teten Masduki. 

Mengusung empat pilar utama, yakni "Pasti Bisa", "Pasti Jadi", "Pasti Laku", dan "Pasti Untung", KMP PASTI Collective berupaya wujudkan ekosistem usaha yang "Pasti Lestari". Melalui empat pilar ini, anggota punya dukungan peningkatan kapabilitas, kapasitas, akses ke pasar dan pembiayaan. 

Chef Bara bersama MC, Gita Syahrani 

Dalam implementasinya, KMP PASTI Collective disebutkan Helianti Hilman, Founder Javara, memiliki 5 kelompok anggota kunci, yakni Inisiator, Produsen, Penggerak, Penggiat dan Pakar. 

Kelompok Anggota Inisiator merupakan individu perwakilan dari PT Kampung Kearifan Indonesia (Javara) sekaligus lokomotif pembuka akses pasar. Anggota Produsen adalah pelaku produksi pangan warisan lestari yang memenuhi nilai-nilai yang ditetapkan KMP Pasti Collective. Anggota Penggerak berperan sebagai “enabler” akses ke pembiayaan, teknologi, ekosistem usaha dan basis data potensial. Anggota Penggiat adalah para penggiat pangan sehat lestari, baik sebagai konsumen aktif, reseller, KOL, maupun karyawan dari usaha. Sedangkan Anggota Pakar memiliki keahlian khusus dan komitmen yang diperlukan untuk pertumbuhan ekosistem.

Saat ini terdapat 21 anggota pendiri KMP Pasti Collective a.l. Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Koalisi Ekonomi Membumi, Perkumpulan Seniman Pangan Indonesia, Koltiva dan Terratai. Untuk Anggota Pakar yang menjadi pendiri termasuk Chef Bara Pattiradjawane dan Dr. Wida Winarno, pakar teknologi pangan dan Co-Founder Indonesia Tempe Movement.

Dengan diluncurkannya koperasi, Javara ingin wujudkan cita-cita besar bahan pangan lokal menjadi raja di masyarakat Indonesia sekaligus mendunia di pasar global. (f)