Gadget
Ratusan Juta Pesan Spam terkait COVID-19 Tersebar Setiap Hari, Ini Cara Hindari Risiko Keamanan Online

27 Apr 2020



Dok. Unsplash




Himbauan untuk bekerja dan belajar di rumah membuat banyak orang menggunakan ragam aplikasi dan alat komunikasi untuk membantu pekerjaan mereka sehari-har, mengakses informasi maupun agar tetap terhubung dengan orang lain. Namun nyatanya, platform-platform digital yang kian masif digunakan masyarakat saat ini juga menghadirkan sejumlah risiko terkait keamanan online

Seperti temuan Google bahwa selama beberapa minggu terakhir, terlihat ada 18 juta malware harian dan upaya phising, serta 240 juta pesan spam yang terkait dengan COVID-19.
Email phising tersebut bertujuan mengecoh pengguna agar mengklik tautan dalam email yang mengaku dari lembaga amal dan LSM yang sedang berjuang melawan COVID-19. 

Selain itu Google juga menemukan banyak situs yang dipenuhi malware, yang berpura-pura menjadi halaman login akun media sosial populer, lembaga kesehatan dan bahkan menyerupai situs resmi peta penyebaran virus corona dari Johns Hopkins University.

Meminimalisir risiko keamanan online selama bekerja dan belajar di rumah, Google memberikan beberapa tips, alat dan referensi sederhana yang bisa Anda terapkan. 


Deteksi dan Hindari Scam COVID-19
Menurut Google, kebanyakan scam COVID-19 muncul dalam bentuk email phising. Maka dari itu, setiap menerima email terkait COVID-19 jangan terburu-buru mengklik tautan yang diberikan. Waspadai juga jika email tersebut meminta informasi pribadi seperti alamat  rumah atau informasi bank. 

Tautan palsu biasanya meniru alamat situs yang sering diakses banyak orang, tetap ada tambahan kata-kata atau huruf di dalamnya. Untuk memastikan keasliannya, periksa apakah URL-nya valid, bisa dengan cara, yaitu :

1. Untuk perangkat komputer/desktop, arahkan kursor mouse di atas link tersebut, atau

2. Untuk perangkat seluler, dengan menekan lama link tersebut. 


Gunakan Email Kantor untuk Hal terkait Pekerjaan
Menurut temuan Google, para karyawan berisiko membahayakan bisnis perusahaannya jika menggunakan akun atau perangkat pribadi untuk bekerja. Akun perusahaan menawarkan fitur-fitur keamanan tambahan agar informasi perusahaan tetap aman. Anda bisa menambahkan fitur keamanan tambahan, misalnya dengan autentifikasi 2 langkah. 



(Lanjut ke halaman berikutnya)




BACA JUGA :
Facebook Rilis Messenger Kids, Amankah untuk Anak?
Aplikasi Zoom Meeting Rentan Diretas, Ini Cara Gunakan Aplikasi Video Conferencing secara Aman
Lakukan 5 Hal Ini untuk Koneksi Wifi Anti Lelet di Rumah


 



Topic

#Corona, #KeamananOnline

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?