Health & Diet
Broken Heart Syndrome, Bukan Sembarang Patah Hati

29 Feb 2024

Foto: Freepik
 

Patah hati juga bisa menjadi penyebab terganggunya organ jantung, yang disebut dengan istilah Takotsubo Cardiomyopathy atau Broken Heart Syndrome (BSH). 

Dilansir dari Cleveland Clinic, broken heart syndrome adalah kondisi saat otot-otot jantung melemah sementara waktu yang disebabkan stres emosi maupun fisik. 

Otot jantung yang melemah dapat mengganggu suplai maupun kemampuan memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh, yang menyebabkan timbulnya gejala mirip serangan jantung. 

Tapi bukan hanya itu penyebabnya, dan fakta yang harus diketahui tentang broken heart syndrome.

Wanita lebih berisiko

Broken Heart Syndrome lebih berisiko terjadi pada wanita, terutama wanita berusia 50 hingga 70 tahun. Penjelasannya, pada usia ini hormon estrogen yang berperan menjaga kesehatan jantung dari dampak buruk fisik dan psikis sudah berkurang. Ini menyebabkan hormon stres tidak terbendung dan mengganggu fungsi jantung.

Di Amerika Serikat, kasus BSH yang terungkap hanya 2% dari pasien yang datang ke fasilitas kesehatan atau mengeluh mengalami serangan jantung ke dokter; sebagian besarnya adalah pasien wanita. Pada wanita dengan gangguan psikiatri (seperti anxiety dan depresi), juga gangguan neurologi (kejang dan stroke), risiko terkena BHS akan lebih meningkat. 

Walaupun sering salah dianggap sebagai gangguan jantung, penderita broken heart syndrome tidak memiliki sumbatan pada pembuluh darah koroner dan tidak mengalami kerusakan jantung permanen. Pasien BSH akan sembuh seiring berjalannya waktu. 

Gejalanya

Gejala BSH dapat dirasakan seseorang dalam hitungan menit atau jam setelah mengalami stres. Para ahli beranggapan, melonjaknya hormon stres menyebabkan otot jantung kaku atau melemah, sehingga memicu gejala-gejala seperti:

- Nyeri dada mendadak
- Napas tersengal-sengal
- Melemahnya ventrikel kiri jantung (saat dilakukan tes)
- Aritmia/detak jantung tidak beraturan
- Tekanan darah rendah
- Palpitasi/jantung berdebar
- Pingsan.

Penyebabnya sangat banyak

Banyak hal dapat memicu BSH bukan hanya stres akibat hal buruk maupun kelelahan, beberapa di antaranya:

- Rasa sedih akibat kematian
- Berita yang terlalu bagus (menang undian, pesta kejutan)
- Berita buruk
- Kejadian traumatis
- Ketakutan berlebih
- Marah berlebih
- Sakit parah
- Kelelahan berlebih
- Asma
- Kejang
- Demam tinggi
- Gula darah terlalu rendah
- Kehilangan banyak darah.

Penderita BSH biasanya akan diberikan obat-obatan yang dibutuhkan untuk memperbaiki sirkulasi darah dan mencegah sumbatan pembuluh darah oleh dokter. Sebagian besar pasien BSH juga segera merasa lebih baik setelah pengobatan, baik sesaat setelah meminum obat maupun beberapa jam setelah diobati.  

Turunkan risikonya dengan cara-cara ini!

Beberapa hal bisa diupayakan untuk menurunkan risiko BHS terjadi saat Anda tengah mengalami gelombang pasang emosional, di antaranya:

- Kelola stres
- Belajar teknik problem-solving
- Meditasi/yoga/journaling/mindfulness
- Relaksasi saat stres
- Pola makan seimbang
- Cukup tidur
- Olah raga rutin
- Stop merokok
- Lakukan cek kesehatan rutin.

Hal terakhir bisa Anda lakukan sesegera mungkin. Yuk!


Baca Juga:
5 Tipe Pria yang Wajib Diperjuangkan
3 Solusi Keuangan Saat Biaya Pendidikan Terus Bertambah
Waspadai Bahan Plastik Penyebab Kelahiran Prematur dan Infertilitas

 

Laili Damayanti


Topic

#brokenheartsyndrome, #penyakitjantung, #seranganjantung

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?