Health & Diet
Do’s & Don’ts Vaksin untuk Dewasa dan Lansia

23 May 2023


Foto: Shutterstock


Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan penularan penyakit infeksi dengan membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu. Vaksinasi juga berperan penting dalam mengeradikasi atau menghilangkan penyakit-penyakit yang zaman dahulu sempat membuat wabah dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Hingga kini, beberapa virus dan bakteri penyebab penyakit tersebut masih memiliki kemungkinan hidup berdampingan dengan kita. Sehingga siapa saja, tidak mengenal usia, masih berisiko terkena penyakit apabila imunitas tubuh Anda tidak diperkuat dengan vaksinasi.

Vaksinasi dilakukan dengan menyuntikkan mikroorganisme virus/bakteri yang telah dilemahkan ke dalam tubuh. Vaksin juga dapat berupa bagian dari mikroorganisme yang telah diolah sedemikan rupa sehingga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus atau bakteri penyebab penyakit infeksi tertentu. 

Ketika seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang sudah terbentuk terkena penyakit, kemungkinan besar gejala yang dialami akan lebih ringan dan tidak parah. Dengan kondisi ini, maka perawatan intensif di rumah sakit juga tidak diperlukan. Selain itu, vaksin juga dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit infeksi.

Saat ini vaksinasi atau imunisasi lebih fokus dilakukan pada bayi dan anak, belum banyak orang dewasa dan lansia yang menyadari pentingnya vaksinasi. Padahal sebenarnya orang dewasa dan lansia masih membutuhkan vaksinasi.

Berikut ini beberapa alasan mengapa penting melakukan vaksinasi dewasa:

1/ Seiring bertambahnya usia, risiko terinfeksi penyakit menjadi lebih tinggi. Dengan mendapatkan vaksinasi, Anda membantu memproteksi diri, menurunkan risiko terkena penyakit, dan terhindar dari komplikasi yang berat.

2/ Perlindungan dari beberapa vaksin sewaktu bayi dan anak dapat hilang atau berkurang seiring waktu. Karenanya, vaksinasi dewasa diperlukan sebagai booster atau penguat proteksi. Jangan khawatir, tidak ada istilah kondisi “kelebihan dosis vaksin”. 

3/ Risiko terinfeksi penyakit baru dan berbeda. Mengingat virus memiliki kemampuan untuk bermutasi dan membentuk penyakit baru, maka penting untuk selalu menjaga imunitas tubuh dari infeksi melalui vaksinasi. 

4/ Vaksinasi tidak hanya melindungi diri, tetapi membantu melindungi orang di sekitar Anda. Semakin banyak cakupan vaksin pada suatu lingkungan tertentu, maka dapat terbentuk herd immunity. Dengan cara ini, penyebaran penyakit tersebut dapat dikendalikan. 

5/ Anda memiliki kehidupan yang sangat produktif. Jadi, jika Anda dapat menjaga diri dari penyakit tertentu, maka Anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga, teman, pekerjaan, dan melakukan kegiatan favorit Anda di waktu luang. 

Meski vaksin disarankan untuk dewasa dan lansia, dr. Hikmat Pramukti, Sp. PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS Pondok Indah – Pondok Indah menyarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis penyakit dalam terkait keinginan untuk mendapatkan vaksinasi dewasa. 

“Dokter akan memeriksa kondisi kesehatan Anda dan memberikan pertimbangan pemberian vaksinasi. Sama halnya seperti menyiapkan si kecil untuk vaksin, pastikan Anda dalam keadaan yang sehat dan bugar ketika mendapatkan vaksinasi. Kondisi tubuh yang sehat membuat antibodi bekerja lebih efektif dalam membentuk kekebalan tubuh,” ungkap dr. Hikmah. 

Setelah vaksinasi dilakukan, dr. Hikmah menyarankan untuk tidak beraktivitas terlalu berat untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan untuk memberi tubuh waktu memulihkan diri dan meminimalkan kemungkinan efek samping atau reaksi yang mungkin terjadi. 

Seperti dijelaskan dr. Hikmah, istirahat setelah divaksinasi memungkinkan tubuh untuk fokus membangun respons kekebalan yang kuat terhadap penyakit tanpa terganggu aktivitas fisik atau stres mental. 

Selain itu jika Anda mengalami reaksi atau efek samping yang tidak diinginkan dari vaksin, beristirahat akan membuat Anda pulih lebih cepat. Karenanya, setelah vaksin, ada baiknya Anda mengonsumsi makanan sehat, minum banyak cairan, dan istirahat cukup untuk mengembalikan kondisi kebugaran Anda.

Beberapa jenis vaksin memiliki Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), mulai dari demam hingga nyeri dan kemerahan di area suntik. Apabila terjadi KIPI dengan gejala ringan, mengonsumsi obat antinyeri seperti jenis parasetamol dapat dilakukan. 

Waspadai KIPI dengan gejala berat seperti alergi serius yang mengancam jiwa seperti sesak napas, pembengkakan wajah, tekanan darah rendah, detak jantung tidak teratur, nyeri perut, mual atau penurunan kesadaran. “Apabila terjadi kegawatan, jangan tunda untuk mengunjungi unit Emergency rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang tepat,” tutup dr. Hikmah. (f) 


Baca Juga: 
Wajib Tahu, Ini 5 Vaksin Penting untuk Perempuan
Indonesia Butuh Dosis Ketiga Vaksin sebagai Perlindungan Ekstra?
Efek Samping Penggunaan Inhaler pada Pasien Asma, Tingkatkan Risiko Serangan yang Lebih Parah


Faunda Liswijayanti


Topic

#vaksin, #vaksindewasa, #vaksinlansia

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?