Health & Diet
Siap-siap Mudik, Waspada Infeksi Saluran Kemih pada Wanita

6 Apr 2024

Foto: Canva


Hari Raya Idulfitri sudah di depan mata. Senin 8 April 2024, sebagian besar perusahaan sudah menerapkan cuti bersama. Jalan-jalan makin dipadati oleh pemudik yang ingin menghabiskan waktu mereka di kampung halaman. 

Mudik tahun 2024 ini bahkan disebut sebagai mudik terbesar karena pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang. 

Jadi, jika Sahabat Femina berencana untuk mudik tahun ini, pastikan kalian telah menyiapkan diri dan kendaraan dengan baik. Selain itu, faktor kesehatan jangan dilupakan. Dalam perjalanan kita kerap mengejar waktu sampai, hingga mengabaikan kebutuhan dasar seperti mencukupi asupan makanan, cairan, bahkan kebutuhan untuk buang air kecil. 

Hati-hati bagi yang sering menahan buang air kecil atau malas minum air putih; penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) mengintai. Apalagi untuk wanita, karena penyakit ini lebih sering diderita oleh kaum wanita.

Seperti dijelaskan oleh dr. Ima Nastiti Setyaningsih, Sp. U, Dokter Spesialis Urologi dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Infeksi Saluran Kemih terjadi ketika ada bakteri yang masuk ke dalam traktus urinarius melalui uretra dan berkembang biak di dalam kandung kemih. “Meskipun sistem berkemih telah didesain untuk menghambat masuknya bakteri, kadang-kadang mekanisme pertahanan tersebut gagal,” jelasnya. 

Menurut dokter Ima, hal ini dapat terjadi pada saat kondisi tubuh kita sedang tidak fit. “Akibatnya, terjadi infeksi di dalam saluran kemih. Setelah itu dapat muncul keluhan-keluhan berupa desakan untuk berkemih, nyeri saat berkemih, sering berkemih, urine keruh, kemerahan, atau berbau, dan nyeri panggul,” ia menambahkan. 

Menurut data National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC) 2018, ISK adalah infeksi kedua terbanyak yang dialami masyarakat di Indonesia, setelah infeksi saluran pernapasan. Jumlahnya mencapai 8,3 juta per tahun.

Banyak kasus infeksi saluran kemih terjadi pada wanita. Dan biasanya wanita mengalami lebih dari satu kali infeksi seumur hidupnya.

Ada beberapa faktor risiko spesifik mengapa ISK banyak terjadi pada wanita. Salah satunya anatomi wanita yang memiliki uretra yang lebih pendek daripada pria, yang membuat jarak yang ditempuh bakteri untuk mencapai kandung kemih lebih pendek. 

Selain itu, alat kontrasepsi tertentu seperti diafragma dan bahan spermisida meningkatkan kemungkinan terjadinya ISK. Biasanya wanita yang aktif secara seksual cenderung mengalami ISK lebih sering daripada wanita yang tidak aktif secara seksual.

Faktor hormonal juga mempengaruhi risiko ISK pada wanita. Penurunan hormon estrogen di masa manapose menyebabkan perubahan di saluran kemih sehingga rentan terhadap terjadinya infeksi. 

Bila seseorang mengalami gejala-gejala ISK, dokter Ima mengingatkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter, khususnya dokter spesialis bedah urologi. Dengan diagnosis yang tepat, pasien bisa diberikan terapi yang tepat pula.

Jika diatasi dengan baik, ISK jarang menyebabkan komplikasi. Namun, bila tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi berupa:
1/ ISK berulang, yang terjadi dua kali atau lebih dalam 6 bulan
2/ Gangguan fungsi ginjal permanen, karena infeksi yang tidak diobati
3/ ISK pada ibu hamil, risiko melahirkan bayi berat lahir rendah atau prematur
4/ Penyempitan uretra, sehingga terjadi penurunan pancaran urine
5/ Sepsis, komplikasi yang mengancam nyawa jika infeksi naik ke ginjal.

Menurut dokter Ima, penyakit ISK dapat dicegah dengan mengurangi risikonya melalui kebiasaan-kebiasaan yang baik dan sehat, seperti: 
1/ Minum banyak air putih, minimal 2 liter sehari. Perjalanan mudik yang panjang umumnya menyebabkan kita lupa mencukupi cairan tubuh. Pastikan untuk tetap terhidrasi, meski terkadang tidak merasa haus. 
2/ Tidak menunda buang air kecil terlalu lama. Meski dalam perjalanan, sempatkanlah beristirahat terlebih dahulu untuk sekadar melakukan peregangan dan buang air kecil. 
3/ Membasuh kemaluan dari arah depan ke belakang setelah buang air kecil atau buang air besar untuk mencegah bakteri dari area anus menyebar ke vagina dan uretra. 
4/ Minum segelas air putih setelah berhubungan seksual, lalu kosongkan kandung kemih untuk membantu menghalau bakteri saat buang air kecil. 
5/ Hindari pemakaian produk yang berpotensi menyebabkan iritasi di daerah kemaluan seperti bedak, deodorant spray, dan lain-lain 
6/ Ganti kontrasepsi diafragma dengan jenis kontrasepsi lain.

Terakhir, dokter Ima pun mengajak kita untuk lakukan kebiasaan-kebiasaan baik untuk mencegah Infeksi Saluran Kemih. Ia juga mengingatkan untuk tidak asal mengonsumsi obat jika mengalami suatu keluhan penyakit. Karena obat yang tidak sesuai, apalagi jika itu antibiotik, dapat menyebabkan terjadinya resistensi obat-obatan antibiotika.

Untuk amannya, begitu mengalami gejala, segeralah berobat ke dokter. (f) 

Baca juga: 
Pola Makan Saat Puasa Harus Sehat, Buka Puasa Bukan Balas Dendam
Rumah Sakit Ini Berikan Harapan untuk Penderita Sendi, Tulang dan Pinggul
Broken Heart Syndrome, Bukan Sembarang Patah Hati
 


Faunda Liswijayanti


Topic

#infeksisalurankemih, #mudik, #lebaran2024

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?