Money
Benarkah Cashless Bikin Makin Boros?

2 Jun 2022

Cashless payment
Foto: Freepik
 

Seiring dengan perkembangan teknologi yang makin pesat, cara pembayaran cashless atau non tunai makin banyak digunakan. Apalagi semenjak pandemi COVID-19 yang membuat orang membatasi kontak dengan orang lain, membuat masyarakat akhirnya makin akrab dengan sistem pembayaran ini.

Sistem cashless memang memiliki keuntungan tersendiri dan membuat hidup menjadi lebih simpel. Seseorang hanya memerlukan gawai dan akses internet  untuk melakukan berbagai transaksi. Mulai dari belanja, transfer, berdonasi, dan lain sebagainya. Tak perlu lagi repot antri di ATM untuk ambil uang tunai.

Sistem pembayaran cashless juga lebih aman sebab Anda tak perlu lagi membawa berlembar-lembar uang yang rentan sobek atau hilang. Selain itu, semua transaksi yang sudah dilakukan bisa dilacak riwayatnya. Hal ini mempermudah kita untuk mengetahui berapa dan kemana saja uang kita belanjakan selama ini. 

Namun meski punya banyak benefit, cashless juga bagaikan pisau bermata dua lho. Bila tak berhati-hati cashless justru bisa bikin seseorang jadi lebih boros. Bukannya untung malah jadi buntung. Memang kenapa bisa seperti itu ya?

Artikel di The Decision Lab menjelaskan seseorang bisa dengan mudahnya mengeluarkan lebih banyak uang saat bertransaksi non tunai karena mereka tak mengalami 'rasa sakit membayar' seperti layaknya saat mengeluarkan uang berbentuk fisik. Akibatnya, kita berisiko melakukan pembelian lebih banyak daripada yang biasanya kita lakukan. Kondisi itu sering disebut sebagai 'The Cashless Effect'.

Celakanya bila berlarut efek cashless ini bakal berbahaya karena menyebabkan overspending. Tahu-tahu kartu kredit sudah mendekati limit atau saldo di tabungan tidak cukup untuk keperluan sehari-hari. Situasi ini pun tak pelak bisa menambah masalah baru, salah satunya ya membuat kita terlilit utang. Tak hanya itu saja, penelitian juga menunjukan bahwa individu yang memiliki utang lebih mungkin menderita depresi dan juga gangguan kecemasan.

Berpegang teguh menggunakan uang tunai sebagai bentuk pembayaran jelas akan membebaskan kita dari 'The Cashless Effect'. Tapi suka atau tidak, kita sudah dihadapkan pada cashless society. Buktinya, sudah Anda lihat sendiri kan kalau berbagai transaksi sudah mulai beralih menggunakan cashless. Jadi apa yang bisa kita lakukan?

Pahami cashless adalah pengganti uang tunai

Pertama pahami bahwa cashless itu adalah pengganti uang tunai yang diciptakan untuk mempermudah berbagai transaksi. Dengan memiliki pemahaman tersebut, setidaknya Anda bisa lebih menghargainya ketika mengeluarkan uang dan berpikir ulang bila ingin membelanjakan secara berlebihan.

Gunakan sesuai dengan kebutuhan

Selanjutnya adalah benahi dulu mindset dalam mengeluarkan uang. Benarkah perlu untuk membeli barang tersebut, apakah Anda membutuhkannya atau hanya ingin saja? Jika kesulitan untuk menentukannya, Anda bisa mengambil waktu beberapa hari untuk memikirkan dan mengambil keputusan melakukan pembelian tersebut.

Dalam hal pemakaian pembayaran non tunai, bila Anda menggunakan kartu kredit, ingat juga bahwa itu merupakan fasilitas kredit yang nantinya harus kita bayar kembali. Jangan sampai Anda merasa di atas angin dan main gesek hingga berujung pada makin membengkaknya tagihan. Sementara jika memakai fasilitas e-wallet, sebisa mungkin top-up sesuai dengan kebutuhan yang sudah direncanakan. Bila saldo sudah habis, jangan tergoda untuk melakukan top-up lagi. Ingat dengan batasan yang sudah Anda buat.

Manfaatkan keuntungannya

Salah satu keuntungan melakukan pembayaran non tunai adalah promo yang sering ditawarkan mulai cashback, potongan harga, buy 1 get 1 dan lain sebagainya. Beberapa kartu kredit bahkan memberikan fasilitas cicilan 0 persen. Nah, manfaatkan keuntungan tersebut untuk mengurangi pengeluaran Anda. Tapi ingat juga untuk tidak tergoda membeli barang setiap ada promo. (f) 



Baca Juga: 
Boleh Pakai Paylater, Asal..
Ini 3 Hal yang Harus Dipersiapkan untuk Menjadi Cashless Society Bijak
Uang Tunai vs Cashless, Pilih Mana untuk Salam Tempel Lebaran?

 

 



Topic

#Cashless, #Keuangan, #MengelolaKeuangan

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?