Profile
Memperingati Hari Kartini, Tessa Wijaya Wakili Indonesia di Ajang Women’s Forum J.P Morgan Private Bank

21 Apr 2023


Foto: Dok. Xendit


Nama Tessa Wijaya cukup dikenal sebagai salah satu wanita yang memiliki karier cemerlang di bidang digital teknologi. Ia juga merupakan salah satu dari sedikit Co-Founder perempuan di Indonesia yang berhasil membawa startup fintech-nya meraih status unicorn. Ia telah memimpin Xendit sebagai Chief Operating Officer (COO) sejak tahun 2016. Sebelumnya, ia berkarir di bidang sektor keuangan private equity. Namun, ketertarikannya pada industri finansial dan teknologi mengantarnya melakukan lompatan karir dan mendirikan Xendit bersama 3 co-founder yang lain: Moses LoJuan Gonzalez, dan Bo Chen.

Xendit sendiri adalah startup fintech yang menyediakan layanan pembayaran digital sebagai payment gateway dan telah berkembang pesat di Indonesia, Filipina, dan baru-baru ini berekspansi ke Malaysia. Tessa memegang peran penting dalam membesarkan Xendit, terutama karena ia bertanggung jawab untuk mempertahankan efisiensi operasional, meningkatkan inovasi perusahaan, dan memperluas jangkauan layanan Xendit ke luar negeri.

Pencapaian Tessa tidak hanya terbatas pada kesuksesan bisnis Xendit. Ia juga terkenal piawai dalam memimpin tim. Namun, perjalanan karier Tessa tidak selalu mulus. Seperti layaknya bisnis yang lain, Xendit pun mengalami beberapa kegagalan di tahap awal pendiriannya. Salah satu masalah yang mengganjal saat itu adalah product fit, yaitu ketidaksesuaian produk dengan preferensi pengguna

Setelah melakukan evaluasi, tim Xendit pun beralih dari ide lamanya dan melakukan pivot bisnis menjadi platform pembayaran digital. Menurut Tessa, sebagai pendiri startup, sangat penting untuk bisa meninggalkan ego atau emosi, dan membuat keputusan objektif berdasarkan metrik yang ada, agar startup bisa ‘naik kelas’ ke level yang lebih tinggi.

Sebagai seorang wanita di industri teknologi yang didominasi oleh pria, Tessa telah menjadi contoh yang inspiratif bagi banyak wanita yang ingin meniti karier di bidang ini. Baru-baru ini, Tessa tepilih menjadi salah satu dari dua belas perempuan Indonesia yang dinobatkan sebagai Top 100 Asia-Pacific Women-Powered, High-Growth Businesses, oleh bank swasta terbesar di dunia, J.P. Morgan Private Bank. Prestasi ini merupakan pengakuan terhadap talenta perempuan kelahiran Sukabumi ini dalam membesarkan Xendit sebagai startup teknologi finansial yang merevolusi infrastruktur pembayaran digital di Asia Tenggara.

“Saya merasa bangga bisa menjadi salah satu perwakilan Indonesia yang mendapatkan pengakuan prestisius dari J.P. Morgan Private Bank. Ini merupakan bukti kuat bahwa para perempuan dapat berkarya dan bersinar tanpa batas, dengan dukungan lingkungan yang tepat. Saya berharap seiring dengan berjalannya waktu, akan ada lebih banyak para perempuan di Indonesia yang menuangkan talenta dan passion-nya di sektor teknologi,” ucap Tessa.

Di momen Hari Kartini ini, Tessa pun menitipkan pesan, “Menurut saya, penting bagi setiap perempuan untuk mempunyai sosok panutan atau role model, karena hal tersebut bisa memotivasi kita untuk terus melangkah walaupun ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Selain itu, penting juga untuk menemukan partner yang tepat dalam menjalankan bisnis bersama. Dengan tim yang solid, mereka siap membantu ketika kita mengalami kesulitan dan kita juga selalu terdorong untuk melakukan yang terbaik.”

Menurut keterangan J.P. Morgan Private Bank, sektor bisnis high-growth yang paling banyak dipimpin oleh perempuan di kawasan Asia Pasifik adalah Teknologi (22%), Ritel & FMCG (19%), dan Kesehatan (16%). Ketiga sektor ini berhasil menggalang Rp300 triliun ($20 milyar), yaitu 57% dari total penggalangan dana. Indonesia sendiri menjadi negara ketiga setelah Tiongkok dan Hong Kong SAR, yang berhasil meraih putaran investasi skala mega terbesar, dengan total pendanaan Rp4,5 triliun ($303 juta). (f) 


Baca Juga: 
Wawancara Eksklusif Bersama Carina Joe: Ilmuwan Muda Indonesia di Tim Peneliti Vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca
Lompatan Karier Tessa Wijaya Demi Majukan Infrastruktur Digital Indonesia
Sharlini Eriza Putri, Lahirkan Inovasi Dari Empati



Topic

#HariKartini, #startup, #xendit, #womenintech

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?