Reviews
The Girls on the Bus, Satir Politik dan Drama Jurnalis Perempuan

30 Mar 2024

Foto: Max/HBO

Lagi rehat nonton drakor? Cuss, nonton serial The Girls on the Bus  yang terinspirasi buku tentang pengalaman salah satu kreatornya, Amy Chozick, saat mengikuti kampanye Hilary Clinton sebagai capres AS tahun 2016.

Di AS, sebelum menentukan capres yang mereka usung, baik Partai Republik maupun Partai Demokrat punya beberapa kandidat. Para kandidat itu melakukan road show selama berbulan-bulan untuk berkampanye ke kota-kota yang dianggap penting di beberapa negara bagian di AS untuk pemilihan awal. 

Saat road show, para kandidat diikuti serombongan jurnalis politik dari berbagai media yang meliput, mewawancara, atau mencari berita hangat dari para kandidat.

Di road show para kandidat capres dari Partai Demokrat, Sadie McCarthy (Melissa Benoist; serial Supergirl), penggemar penulis/jurnalis Hunter S. Thompson, berusaha membuktikan kembali kemampuannya sebagai jurnalis politik setelah sempat mengalami blunder yang menjadikannya bulan-bulanan di media sosial. Sadie juga bertemu lagi dengan sang mantan, plus tidak sadar bahwa ada ancaman karier dari koleganya.

Kimberlyn Kendrick (Christine Elmore; serial Twenties) pun berusaha membuktikan dirinya pantas jadi pembawa acara yang cerdas di tengah kompetisi dengan musuh dalam selimut. Di tengah road show, Kimberly harus direpotkan soal persiapan pernikahannya.

Lalu ada Grace Greene (Carla Gugino; serial Wayward Pines), jurnalis senior berayah jurnalis politik lebih senior lagi. Di sela-sela menjadi yang pertama tahu tentang para kandidat, Grace mengurusi putrinya yang masuk kuliah.

Yang paling junior adalah Lola Rahaii (Natasha Behnam; serial Mayans), TikToker Gen Z (dan representasi LGBTQ+) yang diundang meliput untuk angle berbeda. Definisi jurnalisme versi Lola (yang meliput dengan ponsel sekalian menerima endorsement, ha ha!) tentu berbeda dari versi Sadie, Kimberlyn, apalagi Grace.

Sisterhood jurnalis perempuan tidak mengurangi sikap kompetitif mereka. Foto: Max/HBO

Ketika satu insiden yang punya efek domino mempertemukan keempatnya, terciptalah sisterhood lintas generasi dan latar belakang selama road show yang lama itu.

Satir politik ini tidak bikin kening berkerut, dan mengajak kita melihat bahwa di balik hiruk-pikuk pesta politik ada teman-teman media yang wajib bersikap netral (meski ngefans kandidat tertentu), harus pintar mencari angle berita, dan menjaga solidaritas di tengah persaingan sehat jadi yang tercepat mendapatkan berita terpanas. 

The Girls on the Bus (10 episode) bisa ditonton di HBO. Tips saya, lebih baik tonton dalam teks terjemahan Bahasa Inggris. Maklum, versi Bahasa Indonesia sering tidak tepat (terutama untuk istilah politik dan media). Atau, matikan saja teks terjemahannya.
 

Zornia Harisantoso


Topic

#thegirlsonthebus

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?