Sex & Relationship
Anda Korban Ghosting? Ikuti Cara Ini Agar Bisa Move On!

9 Apr 2022


Foto: Destiawan Nur Agustra/ Pexels 


Ghosting bisa diartikan tiba-tiba menghilang dari kehidupan seseorang tanpa ada kabar, memutuskan sepihak hubungan telepon, email atau media sosial. Fenomena ghosting ini semakin populer baik di lingkungan sosial, di tempat kerja, dan terutama sering terjadi di dunia kencan online.

Maraknya penggunaan aplikasi kencan seperti Grindr, Tinder, dan Bumble mempermudah seseorang untuk mencari teman baru atau memutuskan koneksi secara instan, hanya dengan sekali sentuhan jari di layar ponsel. Nyatanya, menjadi korban ghosting sangatlah menyakitkan dan bisa saja menghancurkan harga diri seseorang.

Sedang menjadi korban ghosting dari mantan pacar atau mantan gebetan, tenang, berikut ini ada 5 cara yang bisa Anda lakukan agar bisa segera move on:

1. Menerima Kenyataan
Pertama dan terpenting, Anda harus menerima dan merasakan apa yang terjadi. Anda boleh untuk menangis, menulis, atau berbicara dengan orang yang tepat untuk meluapkan kemarahan, kesedihan, dan frustrasi yang Anda rasakan. Dengan begitu, perasaan Anda lebih lega, dan akan mudah untuk menerima kenyataan yang terjadi. Setelahnya, Anda bisa mengambil hikmah dari pengalaman buruk yang Anda alami. Percayalah bahwa Anda bukan satu-satunya orang yang pernah mengalami ghosting.

2. Jangan menyalahkan diri sendiri
Anda tidak perlu mencari-cari kelemahan diri sendiri untuk menyimpulkan mengapa orang lain memutuskan hubungan dengan Anda. Banyak pertanyaan untuk diri sendiri: Apa saya terlalu mengatur? Apakah saya terlalu gemuk? Apakah saya terlalu mengejar karier? Pertanyaan seperti ini tak perlu dipikirkan dan tak perlu dijawab. Setiap orang yang melakukan ghosting tentu memiliki alasan tertentu. Itu adalah masalahnya, mungkin saja dia merasa insecure atau memiliki ketakutan untuk melanjutkan hubungan lebih jauh. Ingat, jangan merendahkan diri sendiri dan menyebabkan diri Anda terluka lebih dalam secara emosional.

3. Sebaiknya segera hapus atau blokir nomornya
Terkadang, ada perasaan masih ingin menghubunginya. Anda mencobanya dan diabaikan, tentu hal ini bisa membuat Anda lebih terluka. Hapus saja nomornya dari ponsel. Anda tidak perlu berusaha menarik perhatian siapa pun. Anda layak untuk seseorang yang menghargai Anda. Namun, jika dia adalah teman di lingkungan sosial atau rekan kerja Anda yang masih sering bertemu, katakan atau kirim pesan yang menjelaskan bagaimana perasaan Anda, dan akhiri hubungan spesial dengannya. Berusahalah tetap bersikap profesional saat bertemu di kantor.

4. Habiskan waktu bersama sahabat atau keluarga
Jika selama ini waktu Anda habis untuk bekerja dan bersama mantan pacar, kini atur waktu lebih banyak dengan teman atau keluarga. Luangkan waktu bersama orang yang menghargai dan mencintai Anda. Anda bisa melakukan hobi lama bersama sahabat, bersepeda puluhan kilometer, menonton film-film favorit yang belum sempat ditonton, atau traveling ke tempat-tempat yang belum pernah Anda kunjungi. Buatlah diri Anda sibuk dan lupa akan mantan. Ingat, jangan terjebak alkohol dan obat-obatan anti depresan, hal itu hanya akan memberi kenyamanan sementara, namun tidak bisa mengobati luka batin yang Anda alami.

5. Cari bantuan profesional
Jika langkah-langkah di atas sudah Anda lakukan dan masih teringat mantan, tak perlu ragu untuk segera menghubungi terapis, konselor atau psikolog. Mereka dapat membantu Anda menguraikan perasaan kompleks yang mungkin Anda miliki. Mereka juga dapat memberi Anda strategi mengatasi problem Anda lebih lanjut untuk memastikan Anda dapat move on dan melanjutkan hidup. (f) 



Baca Juga: 
Make Up Sex, Bisakah Mengatasi Konflik?
5 Alasan Berhenti Merasa Iri dengan Pasangan Lain, Agar Hubungan Lebih Bahagia
4 Perilaku Tidak Sehat Dalam Pernikahan dan Cara Mengatasinya


 
 


Topic

#moveon #ghosting #relationship #couplegoals

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?