Travel
Menikmati Relaksasi Terbaik di Resor Mewah ala Jepang di Ubud Bali

28 Aug 2022

Hoshinoya Bali Ubud
Vila yang kental arsitektur Bali. Foto: Dok. Resor Hoshinoya Bali


Pagi di Ubud, Bali baru saja dimulai ketika Femina tiba di gerbang megah bergaya arsitektur Bali di Resor HOSHINOYA Bali. Pada awal Agustus lalu, Redaktur Pelaksana Femina, Faunda Wijayanti, berkesempatan merasakan ketenangan, keramahan sekaligus keindahan alam Ubud selama tiga hari di resort yang dibangun sejak tahun 2017 ini. 

Setelah terdampak pandemi dua tahun terakhir, denyut pariwisata di Bali kini mulai kembali bergerak. Turis lokal dan mancanegara semakin banyak berdatangan, hotel dan resort mulai kembali menyambut kehadiran para tamu. Tak terkecuali Resort Hoshinoya Bali, yang sempat tutup selama satu tahun akibat pandemi, dan kembali dibuka pada pertengahan tahun lalu. 

Menurut Lucia Dhenok, Public Relations Hoshinoya Bali, Ubud termasuk pusat pariwisata di Bali yang cepat bangkit dari dampak pandemi. Hal ini tak lain karena pasca pandemi ada kecenderungan turis baik lokal maupun internasional mencari tempat-tempat yang lokasinya jauh dari keramaian dan tenang. Dan Ubud memenuhi kebutuhan para wisatawan tersebut karena banyak hotel dan resort yang menawarkan semua itu, termasuk Resor Hoshinoya Bali. 
 

Hoshinoya Ubud bali
Pintu masuk Hoshinoya Bali menyambut tamu dengan keramahan ala Jepang dan budaya lokal.
Foto: Dok. Resor Hoshinoya Bali


Saat melangkahkan kaki memasuki gerbangnya yang megah, kita seperti diajak untuk meninggalkan segala kesibukan pekerjaan sehari-hari. Resor Hoshinoya pertama yang dibuka di luar Jepang ini benar-benar menawarkan sensasi terbebas dari hiruk pikuk dunia luar, digantikan dengan ketenangan dan keheningan Ubud. Memberikan kesempatan bagi para tamu untuk merasakan keharmonisan penuh damai antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. 

Dimanapun berada di dalam HOSHINOYA Bali, kita dapat mendengarkan suara air mengalir dari sungai Pakerisan, salah satu sungai yang dianggap suci oleh masyarakat setempat. Sungai ini pula yang airnya melewati Tirtha Empul, tempat pemandian suci umat Hindu Bali yang terletak di kawasan Tampak Siring. Tempat pemandian ini menjadi tempat untuk melakukan tradisi melukat, yaitu upacara pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri manusia. 

Sungai Pakerisan berada tepat dibawah lembah dimana vila berdiri, dan senantiasa memberikan nafas kehidupan bagi hutan sekitarnya. Suara sungai ini harmonis dengan suara aliran air di subak - sistem irigasi sawah tradisional Bali - yang dibuat menyatu dengan arsitektur Resor Hoshinoya Bali. 
 

Hoshinoya Ubud Bali
Harmonisasi desain resor yang menyatu dengan alam, memanfaatkan subak yang sudah berusia ratusan tahun. 
Foto: Dok. Resor Hoshinoya Bali


Konsep rancangan resor ini memang berlandaskan filosofi spiritual Hindu Bali, yakni mengedepankan keseimbangan antara manusia dan alam – skala dan niskala. Harmoni inilah yang menciptakan suasana nyaman dan menentramkan tamu yang menginap di HOSHINOYA Bali. 

Arsitek terpandang asal Jepang, Rie Azuma, mendesain resort ini, dengan memadukan budaya seni Bali yang kaya dan beragam dengan seni penataan ruang estetika ala Jepang. Hingga tercipta vila yang mencerminkan keseimbangan yang sempurna antara penataan ruang berkonsep Jepang dan diperkaya dengan elemen khas budaya Bali. 

Tak kalah menawan adalah desain taman yang dirancang oleh Hiroki Hasegawa, yang mengedepankan pola ruang-ruang terbuka dengan menonjolkan keindahan lembah dan jalan setapak dari kayu berliku- mengikuti kontur bukit. Di pinggir lembah, dek untuk jalan setapak dibangun tepat di atas kanal subak yang dibiarkan alami apa adanya. 

Ikon Resor Hoshinoya Bali adalah gazebo berbentuk seperti sangkar terbuka yang seakan melayang di atas bukit. Terpisah antara satu dan lainnya, Cafe Gazebo memberikan suasana private menikmati hijaunya alam yang terhampar sejauh mata memandang sambil duduk bersantai di sofa yang nyaman.

Hoshinoya Ubud BAli
Ikon Gazebo, the hanging cafe. Foto: Dok. Resor Hoshinoya Bali


Relaksasi dalam Harmoni Alam

Layaknya rumah kedua! Inilah yang ingin ditawarkan Hoshinoya kepada para tamu ketika menikmati liburan mereka di Ubud Bali. Ada 30 vila mewah yang membentuk pemukiman desa Bali. Vila-vila ini dibangun mengelilingi kolam renang yang dirancang seperti sungai. Dimana setiap vila memiliki teras dengan akses langsung ke dalam kolam renang. 

Ada juga gazebo tempat bersantai, sebagai ruang terbuka di pinggir kolam. Jadi, kapan pun Anda dan keluarga bisa langsung berenang di kolam semi-pribadi yang memiliki panjang 70 meter, tanpa perlu berjalan jauh dari pintu kamar. Sangat menyenangkan berenang bersama keluarga atau orang tercinta dikelilingi pemandangan alam dan kerimbunan pepohonan yang teduh.
 

Hoshinoya Ubud Bali
Kolam renang sepanjang 70 meter dikelilingi rimbunan pepohonan. 
Foto: Dok. Resor Hoshinoya Bali


Hal lain yang membuat vila di Resor Hoshinoya Bali memiliki karakter unik tersendiri adalah tata ruang di dalam setiap vila yang dirancang khusus dan menerapkan penataan ruang estetik Jepang. Shoji (pintu geser Jepang), Andon (teknik pencahayaan Jepang), dan tempat tidur futon berpadu sempurna dengan ukiran kayu bergambar flora dan fauna di kerimbunan hutan Ubud. Membawa keharmonisan dengan suasana hutan yang membentang di segala penjuru resor. 

Ada tiga tipe vila yang tersedia di Resor Hoshinoya Bali. Tipe pertama, Bulan, yang menawarkan ketenangan dan relaksasi sempurna. Villa dua Lantai ini terdiri dari kamar tidur yang terletak di lantai atas dengan pemandangan taman yang hijau dan teduh. Serta lantai bawah yang menjadi ruang bersantai di tepi kolam dan memberikan tempat dengan nuansa hidup dan ceria.

Tipe kedua Soka yang mengedepankan model maisonette atau apartemen mungil yang dipenuhi cahaya matahari. Kamar tidur dan ruang kerja terletak di lantai dua, sedangkan lantai satu digunakan untuk ruang keluarga dan taman.

Tipe ketiga Jalak yang berbentuk apartemen luas, cocok untuk tamu yang mencari suasana romantis. Vila satu lantai ini memiliki pemandangan ke lembah dan ngarai sungai Pakerisan. 

Hoshinoya Ubud Bali
Suasana kamar yang nyaman dengan memanfaatkan arsitektur Bali dan tata ruang Jepang. 
Foto: Dok. Resor Hoshinoya Bali


Selama tiga hari di Resor Hoshinoya Bali, Femina berkesempatan menginap di kamar Jalak. Bagian teras kamar yang menghadap langsung ke hutan Ubud menjadi spot bersantai favorit yang sangat menenangkan. Membuka tirai di pagi hari, saat setelah turun hujan, tampak pemandangan yang indah, kawasan resor yang diselimuti oleh kabut putih. Seperti berdiri di atas awan. 

Berlibur di resor Hoshinoya Bali adalah saat yang tepat untuk kita relaksasi, menjauh sepenuhnya dari kesibukan. Tidak ada televisi maupun jam di dalam vila, sehingga kita bisa menikmati waktu yang seakan berjalan lebih lambat dan menenangkan. 

Bahkan, untuk Anda yang ingin melakukan detoks gadget, resor HOSHINOYA Bali  memberikan fasilitas untuk para tamu menitipkan semua perangkat gadget. Sehingga mereka dapat merasakan suasana harmonis yang sempurna dengan alam dan sesama. Fasilitas ini sepertinya akan jadi pilihan femina untuk menginap di Hoshinoya berikutnya! 
 

Hoshinoya Ubud Bali
Teras kamar yang menghadap langsung ke hutan Ubud menjadi spot favorit untuk bersantai. 
Foto: Dok. Resor Hoshinoya Bali


Ragam Fasilitas Mewah, Eksklusif Hanya untuk Tamu yang Menginap
Walaupun jauh dari pusat kota Ubud, tapi Anda tidak perlu khawatir karena resor Hoshinoya Ubud menyediakan shuttle bus yang akan membawa Anda ke beberapa titik wisata di Ubud. 

Selain itu, ada juga berbagai kegiatan yang bisa dilakukan para tamu di dalam resor sambil belajar memahami kearifan lokal. Semua kegiatan yang dikemas untuk bisa membangkitkan sensasi ketenangan spiritual dan kedamaian ini, terinspirasi oleh pengalaman kehidupan dan kegiatan keseharian masyarakat Bali. 

Seperti seni membuat Canang, persembahan untuk sembahyang orang Bali. Para tamu yang ikut kegiatan ini juga diundang untuk menerima berkat di Pura di dalam resort. Ada juga sesi ‘Batik Saya’ yang memberikan pengalaman dalam proses pembuatan sehelai batik, mulai dari membuat pola dengan menggunakan cap, hingga teknik mengaplikasikan malam dan warna pada pola batik. 
 

Hoshinoya Ubud Bali
Aktivitas membuat Canang yang bisa diikuti para tamu. 
Foto: Dok. Resor Hoshinoya Bali


Untuk Anda yang mencari ketenangan dengan lebih dekat pada alam, bisa mencoba Ubud Rice Field Walking, dimana Anda akan dipandu staf lokal berjalan kaki menyusuri pematang sawah, bertemu dengan petani dan warga setempat. Serta Sun Salutation Yoga, sesi yoga di pagi hari ketika matahari baru saja menampakkan cahayanya di bumi Ubud. Selain yoga pagi, para tamu juga bisa mengikuti sesi yoga di sore hari serta yoga akuatik yang dilakukan di kolam. 

Jika ingin mempelajari budaya Jepang, Anda bisa mengikuti Origami Challenge yang akan mengajarkan Anda membuat berbagai bentuk origami, seni melipat kertas khas Jepang, hingga Welcome Matcha. Di kelas origami, Anda bisa belajar aneka bentuk origami seperti kupu-kupu, ninja hingga bentuk bangau. Bagi masyarakat Jepang, bentuk bangau yang dikenal dengan istilah tsuru ini memiliki arti khusus. Biasanya mereka akan memberikan rangkaian 1.000 tsuru sebagai lambang keberuntungan untuk seseorang yang akan bertanding atau sedang berjuang dengan sakitnya. 

Sedangkan dikegiatan Welcome Matcha, para tamu bisa melihat proses penyeduhan teh matcha yang unik. Proses mengocok teh hingga menghasilkan buih-buih halus dengan menggunakan alat khusus berbentuk seperti sapu lidi mungil ini ternyata tidak mudah loh. Setelah matcha terhidang, Anda bisa menikmatinya ditemani kue dorayaki yang manis, sambil duduk santai di Cafe Gazebo. 

Resor Hoshinoya juga menghadirkan konsep fine dining dengan pilihan menu Jepang dan Bali. Berbagai hidangan khas Jepang disiapkan dan diracik oleh Executive Chef, Mitsuaki Senoo, untuk menciptakan perpaduan tekstur, rasa dan kesegaran dari semua bahan dan bumbu. Di Restaurant, tamu bisa menikmati pilihan hidangan ala Jepang yang disajikan sebagai karya seni dan teknik kuliner, dengan bahan-bahan yang diperoleh secara lokal. Beberapa menu autentik Jepang diantaranya adalah Sukiyaki, Yose-nabe, Sushi, dan Chirashi. Ada juga hidangan Indonesia dan Perancis yang bisa Anda nikmati. 
 

Hoshinoya Ubud Bali
Fasilitas Hoshinoya Bali Spa yang memadukan kekayaan alam dan relaksasi. 
Foto: Dok. Resor Hoshinoya Bali


Mengutamakan eksklusifitas untuk para tamu, semua kegiatan dan fasilitas mewah di resor Hoshinoya hanya tersedia khusus untuk para tamu yang menginap. Termasuk fasilitas Hoshinoya Bali Spa yang memadukan kekayaan alam dan relaksasi. Lift terbuka akan membawa tamu menuju kamar spa yang terletak di bagian bawah lembah. Karena berlokasi di kaki bukit yang terpisah dari aktivitas resor, kamar spa yang dikelilingi oleh rimbunan pohon ini terasa sepi dan menenangkan. Hanya terdengar aliran sungai Pekerisan dan hembusan angin yang masuk melalui dinding kamar yang didesain terbuka menghadap pemandangan hutan. 

Tamu bisa menikmati perawatan tradisional yang berakar dari kebijakan leluhur diantaranya Royal Lulur, Balinese Boreh, dan Balinese massage. Semuanya menggunakan produk spa buatan Jamusara, yang diolah dari beras organik, rempah dan jamu yang digunakan dalam tradisi perawatan kulit orang Bali sejak ratusan tahun. Usai menikmati massage dan berendam di yakuzi pool berisi ribuan kelopak bunga, tubuh akan lebih relaks dan Anda akan merasa kembali keseimbangan sempurna antara tubuh dan pikiran. Siap untuk kembali menjalani rutinitas dengan energi yang baru! (f)


Baca Juga: 
Menikmati Kakigori, Es Serut Favorit Bangsawan Jepang, di Hoshinoya Bali
Locavore, Restoran di Ubud Penembus Award Dunia, Pop-Up di Jakarta
Happy Salma & Tjok Gus : Bahagia dalam Perbedaan


Faunda Liswijayanti


Topic

#bali, #ubud, #hoshinoyabali, #liburan, #traveling, #resormewah

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?