Career
Fakta: Fleksibel dalam Berpikir Penting Untuk Kembangkan Inovasi

26 Aug 2021

Foto: Pexels


Perubahan terjadi semakin cepat, kompetisi juga semakin ketat. Setiap karyawan dituntut untuk menciptakan inovasi agar bisa bergerak seiring dengan perubahan. Namun, agar mampu melakukan hal tersebut, kita membutuhkan pemikiran yang lentur, tidak kaku dan terpaku pada satu pola pikir. Masalahnya, berpikir secara fleksibel tidak mudah dilakukan, apalagi jika kita sedang berada dalam tekanan atau stres berat. Makin tertekan, makin susah berpikir.

Apakah Anda sering stuck saat memikirkan suatu masalah? Atau, sering meragukan keputusan yang sudah dibuat? Atau, benak Anda sering diselimuti oleh kata ‘tidak mungkin’ dan ‘susah’? Jika benar demikian, artinya Anda sedang terjebak pada pemikiran yang sempit. Ini 3 hal yang bisa Anda lakukan untuk melenturkan cara berpikir:

Cari inspirasi dari luar

Sering kali kita memikirkan sesuatu berdasarkan pengalaman pribadi. Padahal, bisa jadi pengalaman kita masih sangat terbatas, jika dibandingkan dengan berbagai kemungkinan yang tersedia di luar sana. Ketika menemukan masalah yang tidak bisa dipecahkan dengan solusi yang biasa-biasa saja, keluarlah dari kebiasaan berpikir di dalam bidang usaha yang digeluti perusahaan Anda sekarang. Tujuannya, mencari bentuk inovasi yang benar-benar out of the box.

Buatlah daftar berisi teman yang bekerja di industri berbeda dan bertanyalah bagaimana cara mereka memecahkan masalah tersebut. Kumpulkan alternatif solusi dari orang-orang yang punya cara pikir berbeda. Dengan begitu, benak Anda bisa terpancing untuk mengembangkan pemikiran baru.
 

Lihat masalah dari profesi berbeda

Untuk mengubah kebiasaan Anda dalam berpikir, cobalah melihat suatu masalah dari sudut pandang profesi lain. Misalnya, Anda adalah akuntan. Bagaimana kalau menyelami cara berpikir arsitek, dokter, atau kepala bagian marketing? Tujuannya, mendapatkan perspektif baru yang lebih segar dari sudut pandang berbeda.

Berdiri di posisi atau profesi orang lain akan membuat Anda bisa mengamati situasi dari lensa yang berbeda pula, sehingga akan membantu Anda keluar dari pola pemikiran yang biasa. Idealnya, cara pandang baru akan membawa Anda pada kemungkinan solusi yang baru pula.
 

Mundur sesaat

Untuk memecahkan masalah yang rumit, terkadang kita perlu mundur sesaat. Saat tidak lagi memikirkan masalah tersebut, secara tidak sadar otak Anda terus berputar. Ketika sedang mengistirahatkan pikiran, justru bisa tiba-tiba muncul gagasan yang brilian. Karena, sebetulnya istirahat itu merupakan hal yang penting dalam proses kreatif. Contohnya, Albert Einstein secara berkala meninggalkan pekerjaannya dan memainkan biola. Ketika kembali ke meja kerjanya, dia bisa menemukan hal-hal baru yang sebelumnya tak ia lihat.

Menurut studi Michigan State University, para peneliti pemenang penghargaan Nobel kemungkinan besar memiliki hobi yang berkaitan dengan seni, dibandingkan rata-rata peneliti. Ternyata kegiatan kreatif diperlukan untuk mengisi sudut pandang dan menciptakan kreativitas. Karena itu, Anda memang perlu menjaga keseimbangan antara kerja dan istirahat. Jadi, ketika Anda tidak juga menemukan solusi suatu masalah, kerjakan dulu kegiatan yang Anda sukai. (f)


Baca Juga: 
Kabar Baik: Karier Wanita di Bidang Sains dan Teknologi Makin Cerah
3 Strategi Penting Untuk Bangun Creative Thinking
Sering Gagal Fokus? Ini 5 Langkah Atasi Masalah Konsentrasi



 


Topic

#inovasi, #kreativitas

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?