Career
Hindari 8 Kesalahan Ini Saat Lakukan Percakapan Basa-basi

8 Sep 2021

Foto: Shutterstock

Sudah siap kembali ke kantor? Menurut speech trainer John Bowe, seperti dilansir situs CNBC, salah satu sumber kecemasan seseorang untuk kembali ngantor setelah lama bekerja dari rumah adalah interaksi sosial dengan rekan kerja, termasuk melakukan percakapan ringan alias obrolan basa-basi.

Agar tidak terjebak dalam suasana canggung, Anda bisa menghindari beberapa kesalahan yang biasa terjadi saat melakukan obrolan ringan. Bukan hanya di kantor, tip ini juga bisa diterapkan dalam berbagai ajang interaksi sosial lain. Yuk bangun kembali relasi Anda di lingkungan kerja
 

Takut kelihatan kaku

Ragu-ragu atau malu saat menghadapi orang lain adalah hal yang wajar. Tapi, jangan sampai hal itu menghalangi Anda memulai atau menyambut ajakan untuk bercakap-cakap. Tak perlu khawatir kelihatan kaku, karena hal itu wajar terjadi di awal percakapan. Kemungkinan besar, lawan bicara tidak akan menyadarinya, karena mereka senang bisa berinteraksi langsung dengan orang lain setelah sekian lama bekerja dari rumah.
 

Menginterupsi percakapan orang lain

Ingin ikut dilibatkan dalam sebuah percakapan? Perhatikan timing dan cara Anda memasuki ‘arena’, terutama bila percakapan tersebut tampak intens. Daripada langsung nimbrung, Anda bisa mengamati dan mendengarkan dulu dalam jarak wajar. Begitu muncul gestur yang menunjukkan bahwa Anda boleh bergabung, berarti itu saatnya Anda melontarkan komentar.
 

Bicara tanpa topik yang jelas

Sebelum mengawali percakapan dengan orang lain, rencanakan dulu topik yang hendak Anda angkat sebagai “ice breaker” dan pembicaraan lanjutan, agar percakapan selanjutnya bisa mengalir lancar. Nggak lucu kan kalau baru dua kali saling berbalas ucap, Anda dan lawan bicara sudah membisu dalam suasana canggung karena kehabisan topik pembicaraan.
 

Tidak permisi dulu

Jika lawan bicara bukanlah orang yang dekat secara personal dengan Anda, awali percakapan dengan meminta persetujuan darinya, misalnya dengan bilang, “Hai, apa kabar? Kamu sedang sibuk nggak? Boleh ngobrol sebentar?” Perhatikan juga jarak Anda dengan lawan bicara saat menyapa. Jangan tiba-tiba memasuki personal space seseorang, kalau Anda tidak ingin dicap menyebalkan. 
 

Membahas topik berat

Kecuali dengan orang-orang terdekat, hindari mengawali pembicaraan dengan topik ‘berat’ semacam agama, politik, dan sejenisnya. Tema percakapan seperti itu bisa menempatkan orang lain dalam posisi serba salah, terlebih kalau Anda dan lawan bicara punya pandangan yang berbeda.
 

Pakai bahasa rumit

Sulit untuk menjalin percakapan yang mengalir lancar dengan seseorang yang hobi memakai bahasa berbelit, kalimat panjang, dan istilah asing. Daripada orang lain kehilangan minat, gunakan kalimat efektif dan kata-kata sederhana dalam percakapan ringan agar Anda dan lawan bicara bisa saling memahami tanpa berusaha terlalu keras.
 

Terlalu banyak membicarakan diri sendiri atau lawan bicara

Porsi pembicaraan tentang diri sendiri yang berlebihan akan membuat Anda terkesan sombong dan tidak peduli. Sebaliknya, terlalu banyak bertanya tentang lawan bicara akan membuat dia merasa sedang diinterogasi. Cari keseimbangan agar kedua belah pihak sama-sama merasa nyaman.
 

Tidak fokus pada lawan bicara

Saat ngobrol, jangan terlalu sering melempar pandangan ke berbagai arah, misalnya ke lantai, layar komputer, handphone, atau orang lain yang sedang lewat. Sikap ini akan menghadirkan kesan bahwa Anda tidak peduli pada isi pembicaraan lawan bicara. (f)


Baca Juga: 
5 Trik Agar Suara Karyawan Introvert Terdengar Saat Rapat Online
3 Strategi Penting Untuk Bangun Creative Thinking
5 Kunci Sukses Kolaborasi Jarak Jauh


 


Topic

#basabasi, #rekankerja, #komunikasi

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?