Career
Sebelum Resign, Perhatikan Dulu Etikanya

21 Apr 2022

Etika Resign
Foto: Shutterstock 


Resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan hal yang lumrah terjadi. Bahkan selama dua tahun pandemi, disebut telah terjadi fenomena the great resignation atau big quit di seluruh dunia. Ini adalah kondisi di mana para pekerjaan mengundurkan diri karena berbagai sebab. Seorang profesor manajemen dari Texas A&M, Amerika Serikat, Anthony Klots, yang mempopulerkan istilah The Great Resignation atau Big Quit dalam keterangan tertulis JobSreet pada pertengahan Februari lalu mengungkap fakta kondisi pengunduran diri besar-besaran oleh pekerja sebagai tren yang meluas selama pandemi COVID-19.

Ada banyak hal yang melatarbelakangi seseorang untuk memutuskan resign atau mengundurkan diri dari perusahaan. Pindah kerja karena tawaran lebih baik, mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah lagi, mengurus anak, hingga bisa jadi suasana kantor yang tidak mendukung karier. Apapun alasannya Anda mengajukan resign ingatlah untuk memgakhiri pekerjaan Anda secara profesional. Tinggalkan kesan yang baik di manapun Anda pernah bekerja. 

Resign bukanlah keputusan mudah, apalagi jika Anda sudah bekerja bertahun-tahun. Namun, jika saat ini Anda berniat untuk mengundurkan diri dari perusahaan tempat bekerja saat ini, sebaiknya Anda perlu tahu etikanya. Jangan sepelakan hal ini agar hubungan baik Anda dengan bos dan rekan kerja di kantor lama tetap terjalin baik. Begitu juga dengan reputasi Anda di kantor baru. Berikut ini 5 etika yang Anda perlu pahami saat mengundurkan diri: 

1/ Bicara baik-baik dengan atasan

Orang pertama yang perlu Anda beritahu perihal keputusan pengunduran diri Anda adalah atasan langsung. Jangan sampai dia tahu lebih dulu dari orang lain, karena Anda bisa dinilai kurang menghormatinya. Sebaiknya, beri tahu bos secara jujur alasan pengunduruan diri Anda. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih atas kesempatan belajar dan pengalaman yang Anda dapat selama bekerja di perusahaan. Menjalin hubungan baik dengan bos dapat berguna untuk networking Anda di masa depan, bahkan setelah tidak lagi bekerja dengannya. 

2/ Jangan mendadak

Setiap perusahaan umumnya sudah memiliki kebijakan yang mengatur waktu sebelum pengunduran diri karyawannya. biasanya sekitar 1 atau 2 bulan setelah surat pengunduran diri diterima. Ikuti prosedur perusaaan tempat Anda bekerja dan jangan mendadak. Berikan surat resign Anda ke bagian Human Resources atau SDM sekitar 1 bulan sebelum Anda keluar, agar mereka dapat mengurus surat dan keperluan Anda serta dapat mencari karyawan baru pengganti Anda. Jika Anda langsung diterima di perusahaan yang baru, atur sebaik-baiknya waktu resign dan mulai masuk kerja. Kurang elok, jika Anda memulai bekerja di tempat baru namun masih memiliki status di tempat lama. 

3/ Selesaikan pekerjaan dengan tuntas

Sebelum pergi, pastikan Anda sudah menyelesaikan semua pekerjaan dengan tuntas dan semaksimal mungkin. Begitu pula jika ada proses ambil alih atau transisi pekerjaan yang diberikan pada anggota tim lain, sebaiknya selesaikan sebelum Anda pergi. Jangan sampai pekerjaan Anda belum selesai dan membebani pekerjaan rekan kerja Anda. Anda tidak mau bukan, hubungan Anda dengan rekan kerja bisa runyam dan nama baik Anda bisa tercoreng gara-gara ini. Tunjukkan bahwa Anda orang yang bertanggung jawab dengan menyelesaikan pekerjaan sampai selesai.

Jika berencana mengambil cuti menjelang masa-masa akhir Anda di perusahaan, komunikasi dengan baik pada rekan kerja lainnya agar mereka bisa mengatur jika suatu waktu ada hal terkait pekerjaan yang perlu kehadiran Anda. 

4/ Bersihkan dokumen milik Anda

Pastikan Anda sudah membersihkan foto-foto, musik, dan dokumen-dokumen Anda yang lain di dalam komputer atau laptop perusahaan. Ambil dokumen milik Anda dan jika memiliki kontak klien yang pernah bekerja dengan Anda, tak masalah untuk menyimpan kontaknya untuk networking Anda di masa depan. Paling penting adalah jangan pernah mengambil data-data perusahaan atau barang milik kantor, seperti mug, kaos, buku-buku atau barang lain yang lebih berharga tanpa seizin pihak perusahaan, walaupun barang-barang tersebut sudah Anda gunakan. 

5/ Jangan lupa berpamitan

Setelah urusan kantor beres, luangkan waktu untuk berpamitan dengan seluruh tim Anda. Jika tidak sempat, Anda bisa mengirim email perpisahan kepada rekan kerja melalui email kantor. Pada email itu, Anda bisa memberitahu mereka alasan Anda mengundurkan diri. Gunakan juga kesempatan ini untuk berterima kasih atas pengalaman kerja bersama mereka, juga meminta maaf pada orang-orang yang pernah ada masalah dengan Anda. Tidak lupa cantumkan kontak Anda, agar bos maupun rekan kerja dapat menghubungi Anda di lain waktu.

Selain berpamitan dengan internal kantor, Anda juga perlu mempersiapkan email resmi kepada kolega dan rekan di luar kantor yang selama ini telah membantu kerja Anda. Sampaikan rasa terima kaish atas kerjasama dan dukungan yang sudah terbina dengan baik. Cantumkan pula kontak person baru yang isa mereka hubungi dari perusahaan Anda. Pada email ini Anda juga bsia mencantumkan kontak pribadi untuk tetap menjaga networking.

Ingat ya, kita tidak pernah tahu dengan siapa kita akan bertemu atau berhubungan di masa mendatang. Jadi pastikan kita meninggalkan perusahaan dengan legacy yang baik. (f) 


Baca Juga: 
Saat yang Tepat untuk Berkata Tidak dalam Bekerja
Tips Menjawab 10 Pertanyaan yang Sering Muncul Dalam Wawancara Kerja
Agar Sukses Melaluinya, Cek 5 Tahap Perkembangan Karier Ini



   
 


Topic

#resign , #career , #mengundurkandiri , #kantor

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?