Career
Tak Ada Alasan Untuk Gaptek, Studi Ungkap Semua Pekerjaan Perlu Digital Skill

21 Jun 2021

Foto: Freepik

Siapa yang masih perlu bantuan sekretaris untuk bikin undangan atau untuk bergabung dengan online meeting? Atau, siapa yang masih gagap dalam menggunakan aplikasi file sharing? Atau, masih sangat asing dengan presentasi online? Jika Anda mengacungkan jari, ini saatnya bagi Anda untuk belajar lebih cepat demi menguasai digital skill. Karena, penelitian European Commission mengungkap, dengan transformasi digital yang terjadi sekarang ini semua jenis pekerjaan memerlukan keterampilan digital, bahkan untuk pekerjaan non kantoran.

Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa kegiatan ekonomi yang berlangsung secara digital telah mengubah cara orang bekerja, yang ujung-ujungnya membutuhkan keahlian digital agar andal dalam mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Bahkan, bidang-bidang yang selama ini seolah tak bersentuhan dengan teknologi, misalnya pertanian, sudah mulai menggunakan teknologi agar hasil pertanian semakin optimal.

Mengutip dari situs European Commission, keterampilan paling mendasar yang wajib dimiliki adalah bisa berkomunikasi via e-mail dan media sosial, membuat dan mengedit dokumen digital, mencari informasi, serta mampu melindungi data pribadi di dunia maya. Di Eropa 98% tempat kerja membutuhkan manajer dengan keterampilan digital yang bagus dan 90% perusahaan mengharapkan para profesionalnya menguasai specialist digital skill yang terkait pekerjaannya. Profesional yang dimaksud antara lain guru, akuntan, jurnalis, pengacara, engineer, serta dokter dan suster.

Anda sering nonton serial baru dengan setting rumah sakit nggak? Misalnya, Transplant, Nurses, dan New Amsterdam. Perhatikan, deh, hampir semua sudah terkomputerisasi. Mau lihat data pasien, tinggal buka tablet. Mengecek ruang operasi yang kosong, buka tablet. Masih ada, sih, data yang tersimpan secara manual. Tapi, sebagian besar sudah beralih ke digital.

Guru pun ‘dipaksa’ beralih ke digital. Jika dulu masih menulis di whiteboard yang terpasang di dinding, sekarang menulisnya di aplikasi whiteboard. Atau, membuka kesempatan kerja kelompok dengan aplikasi Jam Board atau Padlet, juga merancang materi pelajaran dengan program khusus.

Para petani modern sudah menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas tanamannya, antara lain untuk mengukur kesehatan tanaman dan tanah. Banyak pula perusahaan perkebunan yang menggunakan drone untuk mendapatkan aerial view.

Berdasarkan studi yang sama, information and communication technology (ICT) di 90% tempat kerja telah berkembang secara signifikan dalam kurun waktu 5 tahun. Terbukti, investasi pada ICT telah berhasil meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha. Sementara itu, 38% tempat kerja melaporkan bahwa kurangnya keterampilan digital pada karyawannya berpengaruh terhadap performa bisnis. Dampak negatifnya antara lain turunnya produktivitas dan menurunnya jumlah konsumen.

Jika Anda tak ingin ketinggalan dan ingin menampilkan performa terbaik, jangan ragu untuk menguasai digital skill. Saat ini belajar apa pun sudah bisa dilakukan via internet, kok. Yuk, mulai belajar dari sekarang. (f)


Baca Juga: 
Studi Baru: Saran ‘Follow Your Passion’ Bikin Anda Justru Tidak Maju
Dipanggil Kembali Oleh Perusahaan Lama? Ini 5 Pe-er Yang Perlu Anda Kerjakan
Suka Lambaikan Tangan Saat Virtual Meeting Berakhir? Itu Tanda Anda…
 


Topic

#digitalskill, #gaptek, #sukses

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?