Family
5 Hal yang Dilakukan saat Anak Didiagnosis OCD

10 May 2022

OCD anak
Foto: Shutterstock
 

Awal tahun ini publik dikejutkan dengan kabar dari aktor Aliando Syarief yang menyebut dirinya mengalami gangguan mental Obsessive Compulsive Dsorder (OCD). Gangguan ini membuat Aliando sampai-sampai kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Aliando pun tak berdiam saja, ia mengaku tengah menjalani terapi untuk kesembuhannya.

Itu hanya salah satu kisah yang mungkin bisa saja dialami oleh orang lain di sekitar kita. Sebab faktanya menurut International OCD Foundation, gangguan OCD tidak memandang status sosial dan juga usia, tak terkecuali anak-anak.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) anak mengalami OCD ketika mereka memiliki pikiran yang tidak diinginkan (obsesi) dan melakukan perilaku karena pikiran itu (kompulsi). Hal tersebut sering terjadi, memakan banyak waktu bahkan lebih dari satu jam dalam sehari, sehingga menganggu aktitas atau membuat mereka sangat marah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memasukkan OCD sebagai salah satu dari 10 gangguan paling melemahkan. Terapi dan pengobatan dapat sangat membantu meningkatkan kualitas hidup seseorang yang didiagnosis OCD.

Namun tentu bukan hal yang mudah sebagai orang tua saat mengetahui anak didiagnosis gangguan tersebut. Apa yang sebaiknya dilakukan? Kim Vincenty, seorang ibu dengan anak OCD serta aktivis kesehatan mental membagikan tips apa yang harus dilakukan orang tua menghadapi kondisi tersebut di artikel yang dipublikasikan di Motherly.

Mau belajar

OCD adalah gejala kompleks yang kemudian menghasilkan pikiran menganggu yang tak diinginkan dan menyebabkan kesulitan bagi penderitanya. Namun obsesi dan kompulasi yang dihasilkan dapat berubah seiring waktu. Dengan memahami bagaimana OCD memengaruhi anak, maka akan membantu Anda mengarahkan pikiran yang mereka miliki serta perilaku yang sering membuat keluarga ketakutan dan frustasi.

Jadi dalam hal ini, sebagai orang tua Anda bisa membantu mengatasi situasi tersebut dengan terus belajar untuk menggali informasi mengenai OCD. Cari berbagai sumber mengenai OCD yang terpercaya, bisa dari buku, youtube, atau podcast. Sebagai referensi, Anda bisa menyisir sumber informasi di situs International OCD Foundation, podcats The OCD Strories, dan lain-lain.

Cari jenis terapi yang tepat dan terlibat

OCD biasanya diobati dengan terapi perilaku kognitif (CBT) untuk membantu belajar dan memahami hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku mereka serta mengembangkan keterampilan untuk menanganinya. Perawatan OCD mungkin juga melibatkan jenis CBT tertentu yaitu Pencegahan respons paparan (ERP). 

Tapi bukan berarti ketika sudah berada di tangan ahli, Anda terus lepas tangan. Terapis akan melakukan terapi langsung pada anak. Namun orang tua tetap perlu terlibat seperti ikut berlatih metode terapi yang bisa diterapkan ketika mendampingi anak di rumah.

Libatkan keluarga dan sekolah

Tak ada keraguan bahwa dinamika keluarga yang positif dapat membantu dalam pengobatan OCD. Namun itu tentu saja bukan hal yang mudah dan mungkin perlu beberapa waktu bagi semua anggota keluarga untuk memahaminya. Namun tetap lah berbicara dengan seluruh keluarga sehingga semua orang dapat memahami cara terbaik untuk mendukung anak.

Soal komunikasi ini pun juga berlaku untuk pihak sekolah. Beri informasi pada pendidik dan bekerja sama dengan mereka untuk menemukan solusi supaya anak dapat mengikuti pelajaran yang akan mendorong keberhasilan akademisnya.

Orang tua juga perlu dukungan

Di masa sulit, jangan lupakan diri sendiri. Anda pun juga perlu dukungan untuk menghadapi permasalahan ini. Anda bisa bergabung ke komunitas pendamping OCD untuk berbagi dan mendapatkan informasi. Jangan ragu pula datang ke psikolog bila memerlukannya. Namun di balik itu semua, percaya bahwa anak bisa menjadi lebih baik dan jangan menyerah. (f)



Baca Juga: 
Apa Itu OCD, Gangguan Mental yang Dialami Aliando Syarief?
Bacaan Weekend: 7 Buku untuk Kesehatan Mental
Seni Sebagai Penyembuh Jiwa



Topic

#ocd, #kesehatan mental

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?