Profile
Febrina Bayu Rini Memberdayakan Perempuan & Disabilitas Lewat Sulam Tangan

22 Dec 2022


Foto: Dok. Pribadi


Sara Blakely, pemilik merek stocking, Spanx, sekaligus merupakan salah satu wanita Amerika terkaya dengan kekayaan mencapai US$ 1 miliar di usia 44 tahun mengatakan, “Jangan terintimidasi dengan hal-hal yang Anda takutkan. Siapa tahu hal tersebut malah bisa menjadi kekuatan terhebat dan pastikan kalau Anda melakukan sesuatu yang berbeda dari orang lain”. 

Memiliki keterbatasan bisa menjadi rasa takut bagi sebagian orang. Namun seperti Sara Blakely, Febrina Bayu Rini, wanita asal Mojokerto,  Jawa Timur ini justru tidak ingin terintimidasi oleh keterbatasannya.

Memiliki keterbatasan dalam gerak akibat penyakit yang dideritanya, tidak menjadi penghalang bagi Febrina untuk bangkit dan membawa manfaat bagi lebih banyak orang di sekitarnya.

Sejak tahun 2019, Febrina bersama tiga rekannya yang tergabung dalam Komunitas Creative Crafter Mojokerto mendirikan Kesuma Indonesia, sebuah usaha kerajinan tangan sulam yang turut memberdayakan perempuan dan penyandang disabilitas. 

Kesuma sendiri merupakan singkatan dari Kelompok Sulam Majapahit. Melalui Kesuma, Febrina menciptakan lapangan kerja dan memberikan pelatihan bagi para perempuan serta penyandang disabilitas. 

“Kami sadar, masih banyak perempuan yang sudah berkeluarga sulit untuk mendapatkan kesempatan bekerja di luar sana, sama halnya dengan teman-teman penyandang disabilitas. Kami ingin membantu memfasilitasi mereka sehingga mampu mendapatkan penghasilan sendiri,” terang Febrina dalam wawancara dengan Femina yang dilakukan beberapa waktu lalu. 
 


Foto: Dok. Pribadi


Diakui Febrina sejak dulu ia memang memiliki ketertarikan pada kerajinan tangan. Ia pun beberapa kali mengikuti pelatihan dan menjadi salah satu pendamping bagi Industri Kecil Menengah (IKM) di bawah naungan Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur. 

Ketika kehidupannya berubah drastis akibat penyakit yang diderita, Febrina sempat patah semangat. Namun ia berusaha bangkit agar tidak kembali menyusahkan orang-orang di sekitarnya.

Dengan modal mesin jahit yang ia dapat dari pelatihan, Febrina mulai mengkreasikan berbagai macam produk kerajinan tangan seperti gantungan kunci dan sandal berbahan flanel. 

Hasil karya tersebut kemudian ia unggah ke sosial media. Siapa sangka banyak follower-nya yang kemudian tertarik untuk memesan kerajinan tangan sulam di atas tas hingga souvenir untuk berbagai acara. 

Dari pesanan yang terus bertambah inilah kemudian Febrina mulai mengembangkan usahanya melalui Kesuma Indonesia dengan melatih para perempuan dan disabilitas untuk bisa menyulam. 
 


Foto: Dok. Pribadi


“Ini kami lakukan karena kami ingin memberikan dampak positif bagi para perempuan dan penyandang disabilitas terutama bagi mereka yang ingin memperoleh pekerjaan serta penghasilan tambahan,” ungkap Febrina. Kesuma Indonesia juga menjadi wadah yang menyalurkan produk kerajinan hasil dari para perajin binaannya dengan memasarkan mereka hingga strategi mengembangkan usaha. 

Saat ini, hampir 20 mitra menyulam dan menjahit telah bergabung di Kesuma Indonesia. “Kami menyebutnya mitra, karena kami saling membutuhkan satu sama lain. Para mitra ini akan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan kondisi dan keahlian masing-masing,” ujar wanita yang bergabung dalam #PerempuanSemua Mentorship Program yang diinisiasi oleh Grab. Inisiatif ini dikemas lewat program bimbingan (mentoring) bagi pengusaha perempuan serta bantuan dana usaha dan promosi. 

Demi mengembangkan usahanya, Febrina mengikuti berbagai program workshop untuk meningkatkan kemampuannya dalam berbisnis. Salah satunya dengan mengikuti program pelatihan #PerempuanSemua binaan Grab. Melalui program ini, Febrina mendapatkan akses mentorship eksklusif dari pemimpin Grab dan OVO untuk berbagai topik seperti cara membuat narasi yang menarik untuk produk dan merek, cara memasarkan produk melalui media sosial, termasuk penggunaan digital adsmicro dan macro influencer untuk mendorong pembelian. 

“Program ini tidak hanya membantu keberlangsungan bisnis saya tapi juga turut membantu mitra yang terlibat di Kesuma Indonesia. Apalagi sesi mentoring yang sifatnya one-on-one sehingga membuat saya bisa bertanya lebih dalam guna mengembangkan lini usaha saya lewat materi-materi yang diberikan oleh para mentor yang berpengalaman di bidangnya.” tutup Febrina. (f) 


Baca Juga: 
Atina Maulia, Membangun Vanilla Hijab dari 2 Lembar Kain
Kampanye Indonesia Chitra Subyakto
5 Tip dalam Membangun Bisnis Sepatu dari PVRA


Faunda Liswijayanti


Topic

#wirausahawanita, #wanwirfemina

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?