Sex & Relationship
Bahaya Punya Pasangan Narsistik, Ini 6 Tandanya

24 Jun 2022

Narsistik relationship


Masyarakat umum kerap mengasosiasikan narsistik dengan narsis. Faktanya, narsistik tidak sama dengan narsis, seperti halnya stres tidak sama dengan depresi. Narsistik termasuk dalam kategori gangguan kepribadian. 

Menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorders), panduan diagnosis gangguan mental yang dibuat oleh American Psychiatric Association, gangguan kepribadian narsistik terjadi ketika seseorang selalu membutuhkan rasa ingin dikagumi orang lain, namun kurang memiliki rasa empati. Data menunjukkan gangguan kepribadian narsistik lebih banyak ditemukan pada pria. 

Yang perlu diwaspadai adalah ketika seseorang berhubungan dengan seorang narsistik, maka ia bisa saja masuk dalam hubungan yang toxic dan bisa mengganggu kehidupannya.

Lantas apa yang mungkin terjadi ketika menjalin hubungan dengan seorang narsistik? Dijelaskan oleh Violet Lim, Chief of Cupid dan CEO Lunch Actually, pelopor sekaligus dating agency terbesar di Asia, pola Narsistik dikenal sebagai pola bom cinta atau ‘love bombing’

“Narsistik akan membuat Anda merasa luar biasa, mereka tahu bagaimana memperlakukan Anda seperti seorang ratu atau raja selama mereka merasa Anda berguna untuk mereka. Tapi begitu tidak lagi dibutuhkan, mereka akan membuat pasangannya merasa tidak berarti dan merendahkannya, kemudian membuang Anda pada akhirnya. Mereka memberikan perlakuan dingin ‘silent treatment’ dan membuat pasangannya merasa tidak berharga,” ungkap Violet. 

Seorang narsistik begitu fokus pada diri sendiri sehingga tidak bisa melihat pasangan sebagai individu terpisah dan sejajar. Sering kali, mereka juga melihat dan menilai pasangannya dari bagaimana pasangannya itu bisa memenuhi kebutuhannya saja.

Sayangnya, seseorang kerap tidak menyadari ketika mengalami atau terlibat dengan seorang narsistik atau mungkin dirinya sendiri mengalami gangguan narsistik. Narsistik umumnya memiliki pola tersendiri sebelum menunjukkan sifat yang sebenarnya. 

Sebelum terlibat jauh dengan seorang narsistik, coba kenali 6 ciri-ciri orang narsistik menurut Violet:

1/ Kurang empati
Seorang narsistik akan merasa bahwa mereka adalah pusat dunia, sehingga mereka sangat suka mengontrol segala hal. Narsistik memanfaatkan dan memanipulasi kondisi agar segalanya berada di bawah kendali mereka.

2/ Merasa bahwa mereka istimewa
Keyakinan narsistik antara lain, mereka merasa memiliki hak istimewa untuk mendapatkan perlakuan khusus. Mereka perlu merasa bahwa semua orang harus setuju dengan bagaimana mereka berperilaku dan jika orang lain mengemukakan pandangan yang berlawanan, maka pandangan tersebut salah dan konyol.

3/ Merasa diri sendiri mengagumkan namun juga rentan
Seorang narsistik bisa menjadi sangat ekstrovert dan rentan pada saat bersamaan. Mereka sebenarnya tidak percaya diri, tetapi alih-alih mengakuinya, mereka lebih suka menyembunyikannya dengan berpura-pura merasa menjadi korban dari orang lain yang tidak sependapat dengan mereka.

4/ Ingin terlihat lebih baik atas dirinya sendiri
Orang narsistik ingin terlihat baik, dan cenderung ingin terlihat lebih baik dari orang lain. Mereka juga ingin orang-orang di sekitarnya juga terlihat baik, terutama pasangannya. Narsistik awalnya akan membuat pasangannya merasa menjadi manusia yang luar biasa, mereka akan memperlakukan pasangan seperti seorang raja atau ratu di awal hubungan, tetapi hal tersebut akan berlarut hilang. Selanjutnya, diri mereka yang sebenarnya akan terungkap.

5/ Tidak bisa mengatur emosi
Orang narsistik senang bermain dengan emosi mereka dan tidak bisa mengendalikannya. Mereka berperilaku seperti anak usia 3 tahun. Ketika marah, mereka akan menunjukkannya tanpa mempertimbangkan situasi orang lain. Tetapi ketika semuanya terkendali, mereka akan senang dan tidak ragu untuk memuji pasangannya untuk itu.

6/ Hipersensitif terhadap kritik
Orang narsistik akan mudah tersinggung ketika mendapat kritik, terutama jika hal tersebut tidak menyenangkan bagi mereka. Orang lain, termasuk pasangannya akan takut untuk mengatakan sesuatu yang negatif tentang mereka karena sudah mengetahui konsekuensi dari kritik sebelumnya.

Tentu tidak mudah untuk menjalani relasi dengan seorang narsistik. Violet menekankan bahwa kita perlu memahami diri sendiri terlebih dahulu sebelum terlibat dengan orang lain. Hal tersebut sesuai dengan filosofi Lunch Actually bahwa sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Untuk itu, memahami diri kita yang sebenarnya sangat diperlukan sebelum terlibat dalam hubungan yang lebih dalam dengan orang lain. Dengan demikian, kita dapat mengenali lebih awal jika kita sebenarnya adalah seorang narsistik atau bukan. Jika iya, kita bisa berusaha mendapatkan bantuan dari para profesional sehingga tidak melibatkan orang lain sebelum kita menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.dirinya sendiri. (f) 


Baca Juga: 
Pulih dari Perselingkuhan
4 Perilaku Tidak Sehat Dalam Pernikahan dan Cara Mengatasinya
Bahaya Gaslighting dalam Hubungan, Cek Tandanya
 


Faunda Liswijayanti


Topic

#relationship, #gangguankepribadian, #kesehatanmental

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?