Sex & Relationship
Seberapa Sering Pasangan Bahagia Berhubungan Seks?

19 May 2022

pasangan intim
Foto: Shutterstock
 

Anda tentu sering melihat film dengan adegan pasangan yang berciuman mesra dan berakhir hidup bahagia selamanya. Atau yang paling mudah, orang kini berlomba-lomba memperlihatkan kemesraan setiap saat di sosial media. Lalu Anda berkaca dan bertanya-tanya, “Apakah hubungan saya normal?

“Kita memiliki ekspektasi tinggi bagaimana sebuah hubungan seharusnya ‘terlihat’,” ungkap Dr. Logan Levkoff, penerima gelar PhD dalam pendidikan seksualitas manusia, pernikahan dan kehidupan keluarga dari Universitas New York. “Seringkali film-film tersebut sangat berbeda dari kehidupan atau kenyataan kita,” tambahnya. 

Lantas seberapa sering idealnya pasangan berhubungan seks? Bicara mengenai seks dan seberapa sering kita harus berhubungan seks, menurut Levkoff tidak ada kata ‘normal’ yang sama antara tiap pasangan. “Normal adalah apa pun yang terasa memuaskan bagi Anda dan pasangan, dan komunikasi memainkan peran kunci dalam memastikan kedua belah pihak merasa terpenuhi,” ungkapnya, seperti ditulis Wendy Rose Gould di nbcnews.com.

Sebuah studi tahun 2017 di jurnal Archives of Sexual Behavior menemukan bahwa rata-rata orang dewasa saat ini menikmati seks 54 kali setahun, yang setara dengan sekitar sekali seminggu. Jumlah ini lebih sedikit, sekitar sembilan per tahun, dibandingkan dengan penelitian serupa yang dilakukan pada tahun 90-an.

Menariknya, studi lain yang diterbitkan di Social Psychological and Personality Science, mensurvei lebih dari 30.000 orang Amerika selama 40 tahun untuk tiga proyek berbeda menemukan bahwa frekuensi sekali seminggu adalah standar kebahagiaan Goldilocks. Pasangan yang berhubungan seks lebih dari sekali seminggu tidak mengatakan lebih bahagia, dan mereka yang berhubungan seks kurang dari sekali seminggu dilaporkan merasa kurang puas.

Pentingnya Keintiman Seksual

Keintiman seksual sangat penting dalam hubungan apa pun, dan bukan hanya untuk kesenangan sensual saja. “Kedekatan dan koneksi adalah kebutuhan manusia,” jelas Dr. Sanam Hafeez, psikolog klinis berlisensi yang berbasis di Kota New York.

“Ketika dalam hubungan jangka panjang, penting untuk terhubung kembali melalui seks. Bahan kimia otak yang dilepaskan saat berhubungan seks semakin meningkatkan ikatan,” lanjutnya. 

Levkoff sependapat, menurutnya seks tidak selalu harus terbatas pada hubungan seksual. Keintiman fisik seperti pelukan, stimulasi oral dan manual, dan berbagi fantasi seksual, berkontribusi pada ikatan ini. Pada akhirnya, fokusnya bukan pada 'angka ajaib', melainkan pada pemenuhan kebutuhan kedua pasangan dan ikatan melalui keintiman sebagai pasangan. Toh, pasangan yang berhubungan seks lebih dari sekali seminggu belum tentu lebih bahagia.

Alasan Kurang Berhubungan Seks

Meskipun sangat normal untuk tidak melakukan hubungan seks dari waktu ke waktu, hal ini menjadi bermasalah ketika seks menjadi tugas dan ketika keintiman fisik tidak lagi menjadi prioritas dalam hubungan Anda. Untuk memperbaikinya, Anda harus memahami penyebabnya dan kemudian melakukan perubahan yang sesuai. Berikut beberapa alasan berkurangnya seks dalam sebuah hubungan: 

1. Stres
Stres berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Secara mental, stres membuat Anda merasa kewalahan, mudah tersinggung, dan depresi. Secara fisik, Anda bisa mengalami sakit perut dan sakit kepala, yang disebabkan oleh kelebihan kortisol dalam darah. “Semua hal di atas dapat meredam libido Anda,” kata Levkoff.

Untuk mengurangi stres, waspadai gejalanya dan antisipasi penyebabnya. Prioritaskan kembali apa yang penting bagi Anda, jangan takut untuk mengatakan tidak, bermeditasi, melakukan latihan pernapasan, dan menyediakan waktu untuk diri sendiri dan pasangan. Selain itu, jagalah tubuh Anda dengan makan yang baik, tidur yang cukup dan sering berolahraga.

2. Body Insecurity
Jika Anda sering merasa insecure pada tubuh Anda, malu saat telanjang di depan pasangan akan membuat kurang percaya diri dan memperburuk hubungan seksual dengan pasangan. Meski sulit, atasi rasa insecure tersebut dengan melakukan hal-hal yang membuat bahagia dan membangun kepercayaan diri Anda. Sering berolahraga dapat melepaskan hormon endorfin yang membuat Anda bahagia dan tentu saja, tubuh lebih sehat.

3. Masalah Medis Kronis
“Kondisi kronis, seperti reumatik, nyeri, kelelahan, kekakuan, pembengkakan, kekeringan pada vagina, dan disfungsi seksual pada pria dapat memengaruhi libido,” kata Levkoff. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai obat dan pengaruhnya pada kehidupan seksual Anda.  

4. Smartphone
“Teknologi dapat lebih mudah mendekatkan kita dengan orang lain namun mengisolasi kita lebih jauh dari satu sama lain dalam hal keintiman,” kata Levkoff. Simpan smartphone Anda saat berada di kamar dengan pasangan.

5. Koneksi yang Memudar
Hasrat seksual dapat memudar jika Anda merasa tidak merasa terhubung secara emosional dengan pasangan. Ambilah jeda sejenak untuk dinner atau liburan berdua saja dengan pasangan. (f) 



Baca Juga: 
5 Pelajaran Hidup dari Serial Anatomy of a Scandal
Make Up Sex, Bisakah Mengatasi Konflik?
Humor: Resep Simpel Bikin Hubungan Lebih Happy

 
 


Topic

#seks , #relationship , #intimacy, #couple , #pasangan

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?