Di industri fashion dunia, terutama di level high-end brand, urusan siapa yang menjadi direktur kreatif, CEO, atau siapa pindah ke mana tak kalah seru dari intrik politik.

Yang terbaru adalah pengumuman pengunduran diri Direktur Kreatif Valentino, Pierpaolo Piccioli, pada 22 Maret 2024, setelah sukses mengguritakan rumah mode itu selama 25 tahun. 

Saat pengamat fashion masih main tebak-tebakan siapa yang bakal menggantikannya, jreng, tak sampai seminggu keluarlah pengumuman bahwa Alessandro Michele menjadi Direktur Kreatif Valentino yang baru.


Sebelumnya Alessandro Michele, 51, adalah Direktur Kreatif Gucci, yang berhasil membawa Gucci sebagai high-end brand incaran Gen Z tajir, dengan garis rancangan gender-fluid. Di tangan Michele, Gucci jauh dari prinsip quiet luxury; Gucci adalah tentang "lebih meriah lebih baik," "tabrak motif dengan baju opa atau oma," dan sejenisnya. Namun di bawah arahan Michele, pendapatan Gucci meningkat nyaris tiga kali lipat, walau sempat ada kontroversi berbau rasial di tahun 2019.


Banyak selebritas lintas angkatan Gen X, milenial, dan Gen Z memujanya, seperti Jared Leto, Harry Styles dan Billie Eilish. Harry Styles yang sempat menjadi model iklan Gucci bisa dibilang contoh kesuksesan Michele menghadirkan fashion brand mewah dalam gaya tak peduli gender. 

Michele resmi selesai dari Gucci di bulan November 2022, dan digantikan oleh Sabato De Sarno. Koleksi Gucci Spring/Summer 2023 yang dirilis September 2022 menjadi karya terakhirnya untuk Gucci.


Soal masuknya Michele ke Valentino juga sempat jadi bisik-bisik di kalangan industri fashion setelah pengumuman ini. Maklum, 30% saham rumah mode Valentino juga dimiliki Kering, konglomerasi multinasional asal Prancis, pemilik Gucci.

Michele mulai ngantor di Valentino awal April, dan karyanya untuk Valentino akan hadir untuk koleksi Spring/Summer 2025 pada September atau Oktober mendatang. 
 

Zornia Harisantoso

---

Topic

#highendbrand, #valentino

---