Career
Menurut Studi, Empati adalah Kemampuan yang Penting Dimiliki Pemimpin

18 May 2022

Foto: Freepik
 
Menjadi seorang pemimpin tentu tidak mudah. Walaupun itu hanya sebatas pemimpin tim atau bagian kecil di perusahaan, tetap saja Anda punya tanggung jawab besar. Salah satu tanggung jawab itu adalah bisa membimbing bawahan Anda dengan baik.
 
Ada banyak kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang baik. Namun, dalam penelitian yang baru-baru ini dilakukan, terungkap bahwa bisa bersikap empati adalah kemampuan yang paling penting dimiliki seorang pemimpin.
 
Tracy Brower, sosiolog dan penulis buku The Secrets to Happiness at Work dalam tulisannya di Forbes mengatakan kalau empati memang selalu dianggap menjadi keterampilan penting bagi para pemimpin. Namun, saat ini ada banyak penelitian terbaru yang membuktikan betapa pentingnya sikap empati seorang pemimpin. Ini dia beberapa alasan kenapa empati ada di puncak daftar kemampuan yang harus dimiliki para pemimpin di perusahaan dan organisasi.
 
Meminimalisir Efek Stres
 
Alasan empati sangat diperlukan karena saat ini banyak karyawan mengalami berbagai jenis stres akibat pengaruh dari pandemi yang membuat cara hidup dan pekerjaan semua orang berubah total. Dikutip dari Forbes, jika empati di lingkungan kerja minim, maka tingkat stres bertambah dan akan menimbulkan beberapa hal berikut ini:
  • Penelitian global oleh Qualtrics menemukan bahwa 54% responden merasa kelelahan secara emosional, 28% mengalami kesulitan berkonsentrasi, 20% membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas, 15% mengalami kesulitan berpikir, dan 12% merasa terbebani sama tanggung jawab mereka.
  • Sebuah studi di Occupational Health Science menemukan fakta kalau tidur kita bisa terganggu ketika merasa stres di tempat kerja. Penelitian di University of Illinois, AS dan Carleton University, Kanada juga menyatakan kalau karyawan menerima perlakuan kasar saat bekerja, mereka cenderung melakukan hal negatif yang mempengaruhi kehidupan pribadi mereka.
  • Studi oleh Academy of Management Journal mengatakan ketika karyawan mendapat masalah dalam pekerjaan, kinerja mereka cenderung menurun. Dan sebuah studi baru di Universitas Georgetown, AS menemukan bukti kalau ketidaksopanan yang dialami di tempat kerja bisa menyebabkan penurunan dalam kinerja dan kolaborasi karyawan, hubungan yang buruk dengan pelanggan, dan akibatnya menimbulkan penurunan omset perusahaan.
 
Empati Berkontribusi pada Hasil yang Positif
 
Tracy Brower mengatakan kalau empati dapat menjadi penangkal yang kuat untuk segala stres di tempat kerja. Empati juga berkontribusi memberikan pengalaman positif bagi individu dan tim. Dilansir dari Forbes, sebuah studi baru terhadap 889 karyawan dilakukan oleh organisasi Catalyst menemukan bahwa empati memiliki beberapa efek positif yang signifikan bagi karyawan:
  • Inovasi. 61% karyawan yang pemimpin mereka berempati, merasa lebih mampu menjadi inovatif dibandingkan dengan 13% karyawan dengan pemimpin yang kurang berempati.
  • Keterikatan. 76% orang yang menerima empati dari pemimpin mereka bilang kalau merasa terikat erat dengan perusahaan tempat bekerja dibandingkan dengan 32% karyawan yang mengalami kurang empati.
  • Loyal. 62% karyawan wanita bilang kalau tidak berpikir untuk meninggalkan perusahaan mereka ketika merasa dihormati dan dihargai oleh perusahaan mereka. Namun, ketika mereka tidak merasakan rasa hormat itu, maka para karyawan wanita itu mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan untuk pergi.
  • Performa kerja. Ketika orang merasa pemimpin mereka lebih berempati, 86% dari mereka mampu mengatasi tuntutan pekerjaan dan kehidupan mereka.
 
Memimpin dengan Empati
 
Nah, setelah tahu berapa pentingnya menjadi pemimpin yang berempati, bagaimana caranya untuk bisa memimpin bawahan Anda dengan empati? Alexia Roncero, psikolog asal Spanyol dalam artikel di Better Up memberikan beberapa saran:
 
1/ Motivasi
Pemimpin yang berempati bisa memotivasi bawahannya untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri, serta mampu membawa itu ke tim dan tempat kerja mereka.
 
2/ Komunikasi
Komunikasi merupakan hal mendasar untuk gaya kepemimpinan ini. Untuk memahami keadaan setiap orang dan bisa berkolaborasi yang baik antar anggota tim, komunikasi yang baik adalah sebuah keharusan.
 
3/ Dukungan
Setiap anggota tim harus merasa didukung dan diperhatikan oleh pemimpin yang berempati sehingga menimbulkan rasa aman di dalam tim. Para pekerja tidak perlu merasa harus melindungi diri mereka sendiri, melainkan saling menjaga keutuhan tim mereka.
 
4/ Kekeluargaan
Kepemimpinan yang berempati menghasilkan rasa kebersamaan dan memiliki. Ini menciptakan hubungan antara karyawan yang hampir menyerupai keluarga, saling mendukung, dan bekerja menuju tujuan yang sama. 

5/ Tingkat kesadaran yang tinggi
Seorang pemimpin yang berempati akan membangkitkan sensitivitasnya. Dia akan sadar ketika kondisi anggota timnya tidak baik dan tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi keadaan itu. Pemimpin ini juga paham akan karakteristik anggota timnya sehingga mengerti apa yang dibutuhkan untuk menyatukan semua anggota demi mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan. (f)
 

Baca juga:
5 Cara untuk Survive Ketika Ditinggal Atasan yang Resign
Punya Bos Pasif Agresif? Begini Cara Menyikapinya
Tips dari Para Direktur untuk Bisa Dapat Promosi di Kantor

 


Topic

#Empati, #Pemimpin, #Atasan, #Bos, #Leadership

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?