Career
Suka Lambaikan Tangan Saat Virtual Meeting Berakhir? Itu Tanda Anda…

31 May 2021

Foto: Shutterstock

Seiring dengan berbagai adaptasi yang diterapkan di dunia kerja, kebiasaan baru pun bermunculan. Dulu, ketika rapat terjadi dalam ruang kantor yang space-nya terbatas, mana pernah, sih, kita melambai-lambaikan tangan sewaktu meeting akan mulai atau akan berakhir? Sekarang, baru masuk ruang meeting saja kita langsung excited melihat teman-teman sekantor, sibuk menyapa dengan hangat, melambaikan tangan dengan begitu happy.

Eh, tapi sebetulnya hal tersebut boleh nggak, ya, dilakukan di ruang lingkup profesional? Mengutip dari nbcnews.com, ahli bahasa tubuh Patti Wood mengatakan, “Kalau kita tidak melambaikan tangan saat meeting akan mulai, apalagi ketika meeting berakhir, saya justru akan khawatir.”

Para psikolog, ahli komunikasi digital, dan ahli bahasa tubuh di Amerika Serikat sepakat, dadah-dadah di akhir rapat virtual merupakan kebiasaan yang bagus. Ini menandakan bahwa Anda benar-benar makhluk sosial, yang kangen untuk bertemu dan terkoneksi dengan orang lain. Hanya karena Anda harus menjaga jarak selama berbulan-bulan, bukan berarti Anda tidak bisa membangun relationship yang baik dengan teman-teman kantor, kan?

Coba tebak, kenapa kita semangat banget melambaikan tangan ke arah layar laptop yang kecil itu? Soalnya, melalui kotak-kotak super kecil tersebut, kita ingin memastikan bahwa peserta meeting yang lain bisa melihat bahasa tubuh kita dengan jelas, memastikan bahwa kita senang bertemu mereka. Tapi, kenapa kita berharap mereka melihat kita? “Karena, sebagai makhluk sosial, Anda ingin diakui oleh orang lain. Selain itu, gestur tubuh tersebut menggambarkan respek, bahwa Anda menghargai waktu yang sudah diberikan oleh orang lain untuk meeting bersama kita, dan menghargai engagement mereka dengan kita,” kata Erica Dhawan, penulis buku Digital Body Language.

Lambaian tangan juga merupakan penanda bahwa meeting sudah berakhir dan kita sudah boleh meninggalkan ruang rapat. Hal ini menggantikan bahasa tubuh yang biasa ditunjukkan ketika rapat konvensional berakhir dan kita akan beranjak pergi, misalnya beres-beres berkas, mengemas ponsel dan alat tulis, serta memutus eye contact.

Kita menyampaikan pesan dengan bahasa tubuh yang lebih eksplisit, seperti lambaian tangan, karena bahasa tubuh yang tradisional sulit sekali terlihat,” kata Erica. Makin banyak yang ikut rapat, bahasa tubuh Anda akan makin sulit terlihat, sehingga makin semangat pula Anda melambaikan tangan. Sebab, ada kemungkinan suara Anda tidak dikenali atau tenggelam di antara suara-suara lain.

So, jangan malu atau ragu lagi melambaikan tangan saat meeting berakhir, ya. (f)


Baca Juga: 
Siapkah Anda Selalu Profesional Saat Ngantor di Rumah?
Temuan Menarik: Lebih Dari 80% Pegawai Ingin Terus WFH
Dilarang Kerja Saat Libur!


Topic

#virtualmeeting, #onlinemeeting, #wfh

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?